Tampilkan postingan dengan label persiapan kandang. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label persiapan kandang. Tampilkan semua postingan

Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler (Bagian 3): Periode Starter

Posted by Unknown On Senin, 13 Januari 2014 0 komentar
A. PAKAN DAN AIR MINUM
Pemberian pakan starter dilakukan sampai dengan umur 21 hari. Pemberian pakan pada periode starter menggunakan pakan dengan kandungan protein 21%. Kandungan protein tinggi ditujukan untuk memacu pertumbuhan ayam yang optimal pada periode awal. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap (sedikit demi sedikit) pada umur awal (1 minggu).
Selama 3 hari pertama anak ayam harus dipaksa untuk aktif makan dan minum. Bisa dibantu dengan cara mengetuk chick guard secara perlahan-lahan atau pakan diberikan sesering mungkin. Selain itu, kandang harus terang agar lebih giat makan dan minum.
Pakan yang tersisa dikumpulkan dan diayak untuk diberikan kembali pada anak ayam, tetapi jangan dicampur dengan pakan baru.  Pengayakan berfungsi untuk memisahkan pakan dari kotoran.
Tempat pakan harus selalu bersih dan kering sebelum pakan baru diberikan.
Di bawah pemanas sebaiknya jangan diberi tempat pakan/ feeder tray karena panas akan merusak nutrisi yang ada dalam pakan.
Tinggi tempat pakan setinggi tembolok yang diukur dari bibir atas tabung. Prinsip pemberian pakan adalah full feed (pakan selalu tersedia setiap saat), tetapi perlu diingat bahwa ayam lebih suka makan pada suhu optimum sesuai dengan naluri ayam yaitu pagi hari (jam 05.00 – 08.00) dan sore hari(jam 17.00-20.00). Jadi pada jam-jam tersebut harus lebih diperhatikan ketersediaan pakannya.
Pada umur 8 hari tempat pakan gantung mulai diperkenalkan. Diharapkan pada umur 10 hari ayam sudah mengenal tempat pakan gantung, dan paling lambat umur 12 hari semua tempat pakan harus sudah digantung.
Selepas masa brooding, pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan tempat pakan diatur setinggi tembolok ayam.
Mulai umur 2 hari tempat minum harus digantung, dan setiap hari tingginya disesuaikan setinggi punggung ayam.
Jika menggunakan tempat minum otomatis (bell drinker), perhatikan level air sebagai berikut:
  • Umur kurang dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm di bawah bibir drinker (supaya terjangkau dan mudah diminum ayam kecil)
  • Umur lebih dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker (supaya tidak mudah tumpah dan tetap terjangkau ayam besar)
  • Piringan tempat minum dibersihkan setiap pagi dan sore, sisa air dibuang.
Jika menggunakan nipple drinker perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
  • Ketinggian nipple disesuaikan sehingga ayam dapat minum dengan mendongakan kepalanya 45ยบ terhadap nipple.
Air minum harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, bersih, segar, layak minum, dan dapat juga diklorinasi (3 ppm). Klorinasi bertujuan untuk mencegah pencemaran dan penularan bibit penyakit.
Pada temperatur normal, konsumsi air minum ayam adalah 1,6-1,8 kali (dapat juga 2 kali) dari konsumsi pakan. Faktor ini sebaiknya digunakan sebagai pedoman, sehingga penyimpangan konsumsi yang berkaitan dengan kualitas pakan, temperature dan kesehatan ayam dapat segera diketahui.
Beberapa suplemen, vitamin, antibiotik, dan vaksin dapat juga diberikan bersama dengan air minum.
Tabel. Contoh standar DOC
Jenis DOC
Feed Intake
(Minggu I)
Body Weight
(Minggu I)
Deplesi
Platinum
Gold
Silver
160
150
140
> 170 gr
> 160 gr
> 150 gr
0.5%
0.7%
1.5%
B. PELEBARAN SEKAT
Mulai umur 3 hari dilakukan pelebaran sekat secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Pelebaran harus diikuti dengan penambahan serta pengaturan tempat pakan/minum. Posisi pemanas diatur sedemikian rupa agar penyebaran panas bisa merata.
Sebagai acuan, pelebaran chick guard dapat diatur sebagai berikut:
Umur (hari)
Ekor/m2
160 – 65
340 – 45
625 – 30
820 – 25
1015 – 20
1410 – 15
188 – 10
> 188 (full house)
 NB: Pelebaran di atas merupakan acuan standart,  pada prakteknya harus disesuaikan dengan kondisi ayam.
Pelebaran sekat kandang ayam broiler

Gamar. Contoh alternatif pelebaran sekat pada kandang ayam broiler


C. PEMANAS DAN LITTER
Sebaiknya di setiap brooder disediakan termometer untuk memantau suhu ruang, akan tetapi pengamatan terhadap kondisi kenyamanan ayam yang paling tepat adalah dengan melihat perilaku ayam itu sendiri (bahasa ayam).
Pemanas dinyalakan setidaknya sampai umur 14 hari. Jika kondisi dingin, bisa diperpanjang. Apabila ayam kepanasan, pemanas dapat dimatikan dengan tetap memperhatikan kondisi dan penyebaran ayam dalam chick guard.
Litter yang digunakan harus kering dan sudah didesinfeksi sebelumnya. Formalin dapat digunakan untuk desinfeksi litter (misal: sekam) (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air).
Untuk kandang panggung
Penggantian litter disarankan dilakukan pada umur 8-10 hari. Pembukaan cover slat atau tirai alas dapat dimulai pada umur 18 hari untuk daerah panas dan 21 hari untuk daerah dingin.
Dengan tetap mempertimbangkan kondisi litter, pembukaan cover slat dapat ditunda jika cuaca benar-benar sangat dingin.
Pembukaan cover slat dilakukan secara bertahap mulai dari 25%, 50%, 75%, hingga terbuka semua. Saat pembukaan cover slat, tirai samping bawah (sarung) harus sudah terpasang.
Pembukaan tirai alas (cover slat)
Untuk kandang postal dan double deck
Ketebalan litter minimal 3-5 cm, penggantian litter mengikuti jadwal sbb:
Umur (hari)
8-1016-1721-25
28-dst
Penggantian litter
Ganti 100%Ganti yang menggumpalGanti 100%
Tabur
Setelah umur 25 hari litter cukup ditabur dan diambil yang menggumpal saja. Penggantian litter dilakukan secara perlahan-lahan, dengan tahapan sbb:
Penggantian litter
Setelah pengerukan dan penggantian liter selesai, posisi ayam dapat digeser ke arah liter baru dan lakukan penggantian pada sisi berikutnya.

D. VENTILASI
Masa brooding
Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooder terlalu panas adalah sbb:
Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.
Selepas masa brooding
Pembukaan tirai samping harus dimulai dari atas ke bawah dengan pengaturan sbb:
Buka terlebih dahulu tirai yang berlawanan dengan arah angin. Pembukaan dilakukan secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Jika pembukaan tirai samping dirasa belum cukup, bisa dilanjutkan pembukaan tirai samping bawah atau sarung (buka dulu tirai yang berlawanan dengan arah angin, dibuka dari bawah ke atas).

E. PENCAHAYAAN
Sebagai patokan praktis, untuk setiap chick guard minimal diberi 10 watt SL/TL atau 60 watt lampu pijar dengan ketinggian 170 cm, selanjutnya ditambah sesuai kebutuhan.
Jika siang hari cuaca gelap, lampu harus dinyalakan agar feed intake dan water intake tidak terganggu.
Mulai umur 4 hari, pada malam hari perlu dibuat suasana gelap 1-2 jam untuk produksi hormon pertumbuhan (melatonin) dan sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi lampu padam tiba-tiba, ayam tidak mati menumpuk.

Sumber:
READ MORE
C. PERSIAPAN SEBELUM DOC DATANG
  1. Sekam ditaburkan secara merata ke seluruh permukaan lantai dengan ketebalan 3-5 cm (ada juga yang sampai 10 cm).
  2. Tempat pakan, tempat minum, chick guard, lampu, dan pemanas harus sudah terpasang paling tidak 2 hari sebelum DOC datang.
  3. Jika menggunakan tempat minum/gallon yang berukuran besar harus diberi kerikil bersih agar DOC tidak masuk ke air.
  4. Tinggi chick guard yang disarankan adalah 40-50 cm. Chick guard dapat terbuat dari seng, papan kayu, atau bambu (berbentuk jeruji atau anyaman).
  5. Pemanas diletakkan di tengah chick guard dengan ketinggian 125 cm. Harus diperhatikan arah panas dan temperatur.
  6. Pemakaian koran disarankan hanya 1 lapis di atas litter (sekam) dan hanya dipakai pada hari pertama saja. Ada juga pendapat lain yang menyebutkan sebaiknya terdapat 3 lapis Koran dan setiap hari diambil 1 lapis Koran sampai hari ke-3.
  7. Intensitas cahaya minimal 20 lux, kurang lebih setara dengan 10 watt SL/TL atau 60 watt lampu pijar per chick guard pada ketinggian 170 cm.
  8. Harus disediakan celupan kaki dan hand sprayer (semprotan tangan) berisi larutan desinfektan untuk petugas kandang dan tamu yang keluar masuk lokasi kandang.
  9. Setelah semua persiapan selesai, dilakukan penyemprotan ke seluruh bagian kandang (termasuk peralatannya) dengan desinfektan yang disarankan.
 Penataan pemanas pakan minum
Gambar. Penataan pemanas, tempat pakan, dan tempat minum
Tempat pakan dan tempat minum
JenisUmurPer Buah Untuk
Feeder tray (nampan)   
Tempat pakan gantung 5 kg
Tempat pakan gantung 10 kg

Tempat pakan gantung 5 kg
Tempat pakan gantung 10 kg

Tempat minum otomatis
Tempat minum manual

Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
0 – 3 hari4 – 7 hari8 – 10 hari 
11 – 15 hari
11 – 15 hari

16 – panen
16 – panen

0 – 10 hari
0 – 10 hari

11 – panen
11 – panen
80 ekor60  ekor40  ekor 
30 – 35 ekor
35 – 40 ekor

20 – 25 ekor
30 – 35 ekor

100 – 120 ekor
60   – 80   ekor

60 – 80 ekor
30 – 35 ekor
Pemanas
Jenis Pemanas
Jumlah DOC
(Musim Panas)
Jumlah DOC
(Musim Dingin)
Diameter
Chick Guard
Pemanas gasSemawarBatubaraDrum (grajen/kayu)700 – 800600 – 700600 – 700700 – 800600 – 700500 – 600500 – 600600 – 7004 meter3.5 meter3 meter4 meter
D. CHICK-IN
  1. Pemanas dinyalakan minimal 2 jam sebelum DOC tiba (pre-heating), agar temperatur brooder sudah cukup stabil saat DOC masuk dan litter (sekam atau alas yang lain) sudah menjadi hangat. Saat DOC masuk, suhu brooder kurang lebih 33oC.
  2. Sebelum DOC dilepaskan ke brooder, diambil beberapa boks DOC sebagai sampel untuk ditimbang. DOC ditimbang bersama dengan boksnya. Setelah itu, DOC dikeluarkan dari boks. Kemudian boks ditimbang. Dari situ dapat dilihat rata-rata berat DOC.
  3. DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan, sedangkan yang lemah dapat dibantu minum dengan cara mencelupkan ujung paruh ke dalam air gula.
  4. Boks dibuka agar DOC keluar dari boks dan menyebar pada brooder.
  5. Air minum yang disarankan adalah air gula 2-3% (20-30 gram gula merah per liter air minum). Dapat juga diberi vitamin atau suplemen pada air minum. DOC dibiarkan minum air gula/vitamin/suplemen ini kurang lebih selama 2 jam.
  6. Setelah 2 jam, minum diganti dengan air biasa agar tidak menarik hewan lain seperti semut.
  7. Selanjutnya pakan diberikan sedikit demi sedikit. Pada awa-awal pemeliharaan (sampai 3 hari) frekuensi pemberian pakan bisa 5 – 6 kali sehari.
  8. Setelah DOC dilepaskan pada brooder, diamati penyebaran dan tingkah laku DOC dalam chick guard. Setelah DOC dipastikan dalam kondisi nyaman, dilakukan evaluasi crop fill (isi tembolok) sebagai berikut:
Setelah 6 jam ditebar, minimal 80% tembolok harus berisi pakan dan air.
Setelah 12 jam ditebar, 100% tembolok harus berisi pakan dan air.
  •  Apabila tembolok terlalu keras, berarti ayam kurang minum. Amati temperatur dan ketersediaan air minum.
  • Apabila tembolok terlalu encer, berarti ayam kurang makan. Amati temperatur dan ketersediaan pakan.
  • Apabila tembolok kosong! Amati situasi brooder secara menyeluruh, terutama temperatur dan pencahayaan. Apabila diperlukan chick guard bisa diketuk secara perlahan-lahan agar anak ayam aktif makan dan minum.
Penyebaran anak ayam dalam brooder
Penyebaran anak ayam di dalam brooder

Sumber:
READ MORE
A. PENCUCIAN PERALATAN KANDANG
  1. Tempat pakan dan minum dikeluarkan dari kandang.
  2. Tempat pakan dan minum dicuci dengan detergen lalu dibilas. Selanjutnya direndam dalam larutan desinfektan dan ditiriskan (jangan dijemur karena menyebabkan cepat rusak). Bila perlu gallon dan selang minum direndam dalam larutan asam sitrat (sitrun) 100-300 gram per 100 liter air selama 12 jam, kemudian bilas sampai bersih.
  3. Pipa, selang, dan tower dibersihkan dengan larutan asam sitrat 100-300 gram per 100 liter air. Caranya, isi penuh tower dengan larutan asam sitrat, buka ujung pipa/selang sampai larutan mengalir ke ujung, lalu tutup ujung pipa/selang tersebut dan diamkan selama 12 jam. Setelah itu bilas sampai bersih, dan pastikan dinding tower dan dinding pipa/selang bersih dari segala jenis kotoran (sisa obat, lumut, lendir, dsb).
  4. Chick guard atau penyekat DOC dicuci dengan detergen kemudian dibilas sampai bersih.
  5. Tirai dinding, tirai plafon, tirai sekat, tirai alas (cover slat), serta tirai samping bawah direndam dan dicuci dengan detergen, dibilas sampai bersih kemudian didesinfeksi.

B. PENCUCIAN KANDANG
Pencucian kandang dibagi menjadi dua tahap, yaitu bersih kering dan bersih basah.
Bersih kering
  1. Kotoran dan litter dikeluarkan dari kandang. Tetapi sebelumnya disemprot dulu dengan desinfektan agar mikroorganisme yang ada lebih dulu mati sehingga tidak mencemari lingkungan di luar kandang. Untuk kandang yang banyak kutu dan serangga, gunakan insektisida terlebih dahulu sebelum melakukan pencucian kandang.
  2. Gumpalan-gmpalan kotoran yang masih menempel dikerok.
  3. Setelah semua dikeluarkan, dilakukan perbaikan atau reparasi jika ada bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
Bersih basah
  1. Kandang disemprot dengan air
  2. Disemprot dengan air panas bertekanan tinggi.
  3. Selanjutnya disemprotkan desinfektan atau deterjen kemudian digosok. Lantai/slat dan dinding kandang dibasahi/diguyur dengan larutan detergen 1 kg per 100 liter air kemudian didiamkan selama kurang lebih 1 jam supaya mudah dicuci. Seluruh bagian kandang disikat, kemudian dibilas dengan air bersih sampai tidak ada kotoran yang tersisa.
  4. Untuk lantai tanah, tanah di bawah kandang panggung dan parit di sekitar kandang disiram dengan larutan soda api 2 kg per 100 liter air (gunakan gembor plastik, jangan menggunakan sprayer karena soda api bersifat korosif/menyebabkan berkarat).
  5. Lantai dan dinding kandang dikapur dengan dosis 1 kg per 10 m2 untuk lantai postal, atau  1 kg per 15 m2 untuk slat dan panggung.
  6. Disemprot lagi dengan desinfektan. Desinfektan yang digunakan disesuaikan dengan penyakit yang ada pada periode pemeliharaan sebelumnya.
  7. Kandang diberi kalsium karbonat/gamping kental/kaporit
  8. Pemasangan tirai kandang, baik tirai luar maupun tirai dalam (tirai brooding termos jangan sampai bocor, terutama bagian bawah).
  9. Seluruh peralatan yang sudah bersih dimasukkan ke dalam kandang. Setelah itu dilakukan desinfeksi secara menyeluruh dengan formalin (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air) atau dengan desinfektan yang lain. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara fumigasi. Fumigasi yaitu hapus hama kandang dengan cara pengasapan atau menggunakan uap/gas. Cara ini hanya bisa dilakukan pada kandang tertutup. Bahan yang digunakan yaitu dengan meneteskan cairan formalin dan KMnO4 (kalium permanganat). Pelaksaan fumigasi harus dilakukan dengan hati-hati dan petugas menggunakan masker karena uap atau gas dari formalin dan KMnO4 dapat membuat pedih dimata dan menimbulkan kepengapan.
  10. Kemudian kandang diistirahatkan selama minimal 14 hari.
  11. Selama masa istirahat kandang, dilakukan servis terhadap pemanas serta inspeksi/mengecek seluruh sarana penunjang (sumber air, bak air, instalasi listrik, dsb).
Pencucian tangki air
Gambar. Tangki air sebelum dan sesudah dibersihkan
Catatan:
Litter (misal sekam) yang akan dimasukkan ke kandang didesinfeksi di luar kandang. Desinfeksi litter dapat dilakukan dengan desinfektan (formalin dan sebagainya) atau dengan cara fogging.
Setelah semua bagian kandang bersih, rumput dan semak di sekitar kandang dibersihkan agar tidak menjadi sarang penyakit.

Sumber:
READ MORE