Tampilkan postingan dengan label minum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label minum. Tampilkan semua postingan

Manajemen Brooding

Posted by Unknown On Senin, 13 Januari 2014 3 komentar
Pondasi yang baik dan kuat akan menghasilkan konstruksi yang kokoh. Hal ini berlaku juga pada pemeliharaan ayam broiler  dimana kesuksesan membangun “pondasi” adalah kesuksesan pemeliharaan masa brooding. Kesuksesan pemeliharaan pada masa brooding akan menghasilkan “pondasi” yang kuat sehingga mendukung tercapainya performa (performance) yang diharapkan.

Arti Penting Masa Brooding
  1. Masa kritis: Masa penyesuaian dimana ayam memulai hidup dengan lingkungan yang baru
  2. Masa awal perkembangan: Masa dimana segala aspek kehidupan “sang ayam” terutama organ-organ penting pada tubuh ayam memulai masa perkembangan yang sangat cepat.
  3. Masa menentukan: Baik tidaknya hasil yang dicapai pada masa ini sangat berpengaruh nyata terhadap hasil akhir yang kelak akan dicapai karena seperti kami sebutkan di atas bahwa masa brooding ini merupakan pondasi dalam pemeliharaan ayam broiler.
Contoh target-target masa brooding
Jenis DOCFeed intake (mgg I)Body Weight(mgg I)Deplesi
Platinum
Gold
Silver
180 gr
170 gr
150 gr
> 170 gr
> 160 gr
> 150 gr
< 0,5 %
< 0,75 %
< 1 %

Feed Intake Masa Brooding
Feed intake merupakan faktor kunci untuk mencapai target body weight, ibarat kita membuat kue, besar kecilnya kue sangat ditentukan oleh seberapa banyak bahan baku yang digunakan. Feed intake sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:
  • Kualitas pakan
  • Kualitas DOC
  • Manajemen brooding
Pencapaian target feed intake sangat ditentukan oleh saat awal ayam mulai mengenal pakan, semakin cepat ayam mengkonsumsi pakan semakin cepat pula organ-organ pencernaan dan organ dalam lainnnya berkembang, sehingga body weight cepat tercapai.
  1. Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, semakin panjang dan berat ukuran usus halusnya. Demikian juga untuk ketebalan dan diameter usus.
  2. Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, secara histologi menunjukkan bahwa jumlah sel yang terbentuk akan lebih banyak dan lebih rapat, dibanding dengan ayam-ayam yang terlambat mendapat pakan (penelitian dari Aviagen)
  3. Semakin cepat ayam mendapat makan semakin cepat yolk sac (kuning telur) diserap

Crop Fill Evaluation (Evaluasi Isi Tembolok)
Untuk melihat apakah ayam dari awal sudah mendapatkan pakan secara cukup dapat dilakukan crop fill evaluation atau evaluasi isi tembolok. Evaluasi ini dilakukan selama 8 jam dan 24 jam setelah ayam ditebar.
Setelah 8 jam ditebar 80 % tembolok berisi pakan dan air
Setelah 12 jam ditebar, 100 % tembolok berisi pakan dan air
  • Konsistensi yang bagus adalah seperti lumpur.
  • Apabila terlalu keras, berarti ayam kurang minum, amati temperatur (dingin) dan ketersediaan air minum.
  • Apabila terlalu encer berarti ayam kurang makan, amati temperatur (panas) dan ketersediaan pakan.
  • Apabila hanya berisi air saja, kemungkinan temperatur terlalu panas.
  • Apabila tembolok banyak yang kosong (terlalu dingin), amati situasi brooding secara menyeluruh.

Body Weight (Berat Badan)
Body weight (Berat Badan) merupakan indikator utama, apakah ayam yang dipelihara tumbuh optimal atau tidak. Tercapainya body weight sangat berkorelasi dengan perkembangan organ-organ penting pada tubuh, yaitu:
  1. Organ-organ pencernaan
  2. Organ-organ pernafasan
  3. Organ-organ dalam lainnya
Penelitian menunjukkan bahwa terjadi korelasi yang positif antara body weight dengan panjang dan diameter usus. Demikian juga untuk paru-paru.
Semakin panjang dan semakin besar diameter usus berarti luas area untuk penyerapan (absorbs) nutrisi akan semakin besar, sehingga jumlah makanan yang bisa diserap semakin banyak. Body weight (berat badan) berkaitan juga dengan jumlah dan kerapatan sel-sel saluran pencernaan, hal ini berkaitan dengan proses metabolisme dan menurunkan resiko infeksi melalui usus.
Semakin besar ukuran paru-paru berarti semakin banyak jumlah sel-sel alveoli, berarti kapasitas oksigen semakin besar dan kemampuan oksidasi ayam semakin baik.
Kata kunci “Nyaman”
Beberapa hal untuk mencapai target masa brooding
  1. Kontrol temperatur
  2. Kontrol pakan
  3. Kontrol air minum
  4. Kontrol kualitas udara
brooder lingkaran
 Gambar. Brooder berbentuk lingkaran
brooder kotak
Gambar. Brooder berbentuk kotak

Kontrol Temperatur
  • Sistem pembuatan brooder, konsep yang banyak dipakai untuk iklim Indonesia adalah konsep “brooding thermos”. Konsep ini untuk mengantisipasi perbedaan temperatur yang terlalu lebar antara siang dan malam.
  • Penting untuk diketahui bahwa ayam tidak bisa mempertahankan suhu tubuh sampai berumur 5 hari dan termoregulasi belum berkembang sempurna sampai umur 14 hari.
  • Selain itu dengan konsep ini kesetabilan temperatur dalam brooding juga tetap terjaga.
  • Konsep ini juga memudahkan untuk melakukan pengaturan ventilasi.
  • Hal yang penting dalam brooding thermos adalah adanya “ruang antara” yang berfungsi sebagai isolator. Ruang yang dimaksud adalah ruang antara tirai dalam dan tirai luar.
  • Kontrol temperatur menjadi sangat penting karena untuk tumbuh optimal, ayam tidak boleh kepanasan atau kedinginan.
brooding thermos
Gambar. Sketsa Brooding Thermos
brooding thermos - ruang antara
Gambar. “Ruang Antara” pada Brooding Thermos
Kepanasan
Yang Terlihat
  • Stress, panting, ribut dan kepala berusaha dijulurkan ke luar.
  • Mencari tempat yang lebih dingin terutama dipinggiran dinding.
  • Konsumsi pakan menurun sehingga pertumbuhan terlambat dan keseragaman tidak baik.
  • Terlihat adanya perubahan warna menjadi merah kehitaman pada otot dada, pial, jengger dan paha.
  • Sering terjadi kematian tinggi akibat stress panas.
  • Kuning telur tidak terserap karena mengering.
  • Jika kondisi berat akan terjadi kegagalan fungsi jantung (Flip Overs).
Yang terjadi
  • Adanya upaya tubuh untuk membuang panas dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke daerah paha, sayap, pial dan jengger sehingga panas keluar dari sana secara evaporasi. Dan pada saat yg bersamaan terjadi panting untuk mengeluarkan panas tubuh melalui pernafasan. Dan komsumsi pakan akan menurun karena akan menambah panas melalui mekanisme metabolisme.
  • Mobilisasi air yang berlebihan dari tubuh sebagai upaya untuk mendinginkan suhu tubuh.
  • Jantung bekerja terlalu berat.

Kedinginan
Yang terlihat
  • Pada umur 1 hari ditandai oleh tingkat kematian yang tinggi, stress, dehydrasi, pertumbuhan terlambat, keseragaman jelek, dan adanya ascites.
  • Ayam bergerombol di bawah pemanas, dipinggiran penyekat atau pada tempat pakan.
  • Isi saluran cerna encer dan bergas juga terjadi wet dropping.
  • Pertumbuhan bulu tidak sempurna atau terputus.
  • Kuning telur tidak terserap sempurna.
Yang terjadi
  • Ayam akan meningkatkan suhu tubuhnya, hal tersebut mudah dilakukan ayam dengan cara mengkomsumsi pakan secara terus menerus sehingga enegi pakan tersebut dirubah untuk meningkatkan suhu tubuh. Energi pakan tersebut lebih banyak dipakai untuk maintanance dibanding untuk pertumbuhan yang pada akhirnya akan merusak performance.
  • Penyerapan protein yang merupakan komponen terbesar dalam tubuh mengalami kerusakan karena ayam stress.
  • Akibat kontraksi saluran kuning telur yang disebabkan oleh keadaan dingin.

Kontrol Pakan
  • Pakan harus selalu ada
  • Pemberian yang baik adalah sesering mungkin di awal agar aroma pakan membuat ayam makan lebih banyak.
  • Jumlah tempat pakan juga harus diperhatikan, karena jumlah tempat pakan sangat berpengaruh terhadap akses makan yang akan berdampak pada uniformity.
Tabel ratio tempat pakan (Masa brooding)
JenisUmur
Rasio
Feeder tray
0 – 3 hari
4 – 7 hari
8 – 10 hari
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
40 – 60 ekor

Kontrol Air Minum
  •  Air minum harus selalu tersedia dan bersih
  • Faktor kunci air minum adalah kualitas air dan kebersihan tempat minum
  • Kualitas air yang perlu dipertimbangkan adalah pH air dan kandungan bakteri.
  • Lakukan klorinasi dengan dosis 3 ppm.
  • Akses tempat minum harus juga diperharikan, karena konsumsi air minum sangat berpengaruh pada feed intake dan absorbsi makanan.
Tabel Tempat Minum

Jenis
Umur
Peruntukan
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
0 – 10
0 – 10
11 – panen
11 – panen
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
50 – 60 ekor
30 – 35 ekor

Kontrol Kualitas Udara
Faktor yang mempengaruhi kualitas udara
  • Ventilasi
  • Kepadatan
  • Litter
  • Kesehatan

Ventilasi
  • Broiler modern memiliki kecenderungan “slow feathering” hal ini bisa disebabkan karena broiler memiliki kecepatan pertumbuhan daging yang sangat cepat di masa-masa awal dibanding kecepatan pertumbuhan bulu.
  • Ventilasi memegang peranan penting terhadap ketersediaan oksigen dan pengendalian temperatur.
  • Ventilasi yang baik tetap memperhatikan adanya pergerakan udara untuk menjaga suply oksigen dan pembuangan karbon dioksida, karbon monoksida, dan amonia.
  • Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooder terlalu panas adalah sbb: Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.
pembukaan tirai plafon
 Gambar. Pembukaan tirai plafon
 Litter
  • Litter harus selalu terjaga untuk tetap “kering”
  • Kelembaban litter ± 30%
Kesehatan
  • Kasus-kasus pencernaan, seperti diare dapat menyebabkan tingkat amonia brooder menjadi lebih tinggi, selain itu menyebabkan litter menjadi lebih basah dan temperatur brooder menjadi turun

Sumber:
READ MORE
Persiapan kandang dan peralatan
Persiapan kandang dan peralatan pada ayam layer prinsipnya sama seperti persiapan pada ayam broiler. Persiapan kandang dan peralatan dapat Anda lihat pada artikel kami Manajemen Pemeliharaan Broiler (bagian 1): Persiapan Alat dan Kandang.

Pemasangan pembatas
Pembatas berfungsi sebagai pelindung bagi anak ayam agar tidak bergerak terlalu jauh dari pemanas serta tempat pakan/minum. Pembatas dapat berbentuk lingkaran atau persegi dengan ketinggian ± 45 cm, terbuat dari seng atau papan. Setiap minggu pembatas diperlebar. Pembatas hanya digunakan sampai anak ayam berumur 4 minggu.

Pemberian litter
Litter dapat berupa sekam padi atau serbuk gergaji. Pada  minggu pertama, litter yang berada di dalam pembatas ditutup koran sebanyak 7 lapis. Setiap hari koran diambil 1 lembar pada bagian paling atas. Tujuan pemakaian koran ini adalah agar anak ayam tidak mematuk sekam karena daya pengenalan terhadap makanan masih terbatas.

Persiapan pemanas
Pemanas hanya digunakan selama 4 minggu. Biasanya pemanas yang dipakai adalah lampu pijar 60-75 watt untuk kandang box. Pemanas dinyalakan 2-3 jam sebelum DOC tiba agar suhu ruangan sudah menjadi stabil ketika DOC masuk.
 Pemanas diatur sebagai berikut:
  • Minggu I          : 95° F atau 35°C
  • Minggu II        : 90° F atau 32°C
  • Minggu III      : 85° F atau 29°C
  • Minggu IV      : 80° F atau 27°C

Pengaturan tempat pakan/minum
 Jenis
Umur
Perbuah Untuk
Feeder tray (nampan)Tempat pakan gantung 1 kgTempat pakan gantung 3 kg

Tempat minum 1 liter
Tempat minum 1 galon
0 – 10 hari
10 – 30 hari
30 – 60 hari

0 – 10 hari
0 – 10 hari
100 ekor
50 ekor
30 ekor

20 ekor
100 ekor

Pengaturan ventilasi
Kandang harus mendapatkan udara segar  agar kesehatan DOC tidak terganggu. Ventilasi kandang dapat diatur sebagai berikut:
  • Minggu I         : Terpal tertutup rapat
  • Minggu II        : Terpal terbuka sepertiga
  • Minggu III      : Terpal terbuka duapertiga
  • Minggu IV      : Terpal terbuka penuh.

Pengaturan pencahayaan
Lampu digunakan pada anak ayam umur 0 hingga 8 minggu. Anak ayam yang dibesarkan menggunakan pemanas lampu pijar tidak perlu diberi penerangan tambahan. Namun untuk anak ayam yang dibesarkan menggunakan pemanas gas atau batu bara, setelah lepas dari pemanas (4 minggu) harus diberi penerangan tambahan hingga umur 8 minggu.

Pengaturan kepadatan DOC
Kepadatan yang terlalu tinggi akan menyebabkan:
  • Pertumbuhan tidak seragam
  • Kanibalisme (menyerang/mematuk ayam yang lain)
  • Kadar ammonia dan kelembaban tinggi
Umur DOC
Kepadatan
0 – 1 minggu
50 ekor per m2
1 – 2 minggu
40 ekor per m2
2 – 3 minggu
30 ekor per m2
3 – 4 minggu
20 ekor per m2

Pemberian pakan dan minum
Pemberian air minum
Anak ayam yang baru menetas bisa bertahan tanpa makan dan minum sekitar 48-72 jam. Oleh karena itu DOC yang baru tiba tidak harus cepat-cepat diberi pakan atau air minum. Akan lebih baik jika DOC ditenangkan terlebih dahulu. Setelah tenang baru diberi air minum larutan gula 2%. Pakan tidak boleh diberikan sebelum DOC diberi air minum.
Pemberian pakan
Pakan pertama diberikan 2 jam setelah pemberian air minum. Pakan disebarkan di atas koran atau diletakan pada feeding plate. Kadang anak ayam harus dirangsang untuk makan dengan mengetuk tempat pakan seolah induk memanggil anaknya untuk makan.
Umur (minggu)
Kebutuhan Pakan (gram)
Per Hari
Per Minggu
Komulatif
Jenis Pakan
1
85656511
2
16112168511
3
19133301511
4
23161462511
5
25
175637512
6
29203840
512
7332311071
512
8362521323
512
Tabel kebutuhan nutrisi periode starter
Zat makanan
Periode starter
Protein (%)
19-21
Lemak (%)
3-5
Serat kasar (%)
3-4
Garam (%)
2
Kalsium (%)
1
Phospor (%)
0.6
Kalori (Kcal/kg)
2850


MASA GROWER

(8-18 Minggu)


Pada periode ini pemanas sudah tidak digunakan, pemisahan antara jantan dan betina juga dilakukan pada periode ini.

Persiapan kandang
Kandang yang digunakan merupakan kelanjutan dari kandang koloni pada masa starter. Namun jika DOC dipelihara dalam kandang box, pada periode ini ayam harus dipindahkan ke kandang koloni yang lebih besar.
Persiapan kandang (kepadatan 14-15 ekor/m2)
  • Kandang litter: kandang dibuat langsung menempel pada lantai dan di atasnya diberi sekam padi atau serbuk kayu setebal 5-10 cm.
  • Kandang panggung (slat): kandang yang lantainya terbuat dari bambu bercelah sehingga kotoran dapat langsung jatuh ke tanah.
 Persiapan peralatan kandang
  • Untuk 100 ekor dibutuhkan 4 tempat pakan 5 kg dan 4 tempat minum 1 galon.
  • Tinggi tempat pakan dan minum diatur setinggi punggung ayam.
 Pengaturan ventilasi
  • Pada periode ini tirai sudah dibuka penuh, kecuali jika hujan deras atau angin yang masuk ke dalam kandang terlalu besar (ayam bergerombol di sudut ruangan) ada baiknya tirai dipasang sebagian.

Seleksi dan pindah kandang
Proses seleksi dan pindah kandang sebaiknya dilakukan pada saat udara tidak terlalu panas yaitu pagi atau sore hari agar ayam tidak stres.
Seleksi ayam jantan
  • Kepadatan ayam jantan adalah 8-10 ekor/m2.
  • Ayam jantan dibesarkan sebagai ayam potong, untuk itu diberi pakan dengan kadar protein 19-20% secara tidak terbatas.
Seleksi ayam betina
  • Ayam betina yang dibesarkan haruslah sehat dan memiliki pertumbuhan yang baik. Oleh karena itu ayam yang tidak memenuhi persyaratan harus disingkirkan.

Pemberian pakan dan air minum
Peralihan pakan
Peralihan pakan  dilakukan setelah ayam berumur 8 minggu. Peralihan pakan harus dilakukan secara bertahap agar ayam tidak stres:
  • Hari  pertama               : 75 % pakan lama dan 25% pakan baru.
  • Hari  kedua                    : 50 % pakan lama dan 50% pakan baru.
  • Hari  ketiga                    : 25 % pakan lama dan 75% pakan baru.
  • Hari  keempat               : 100 % pakan baru.
Jumlah pakan yang diberikan
Jumlah pakan yang diberikan harus sesuai standar. Agar ayam tidak terlalu gemuk atau tidak terlalu kurus, karena dapat mempengaruhi masa produksinya.
Umur(minggu)Kebutuhan Pakan
Per HariPer MingguKomulatif **
9412871610
10433011911
11443082219
12463222541
13473292870
14513573227
15543783605
16563923997
17594134410
18634414851
** Komulatif dari periode starter

 Tabel Kebutuhan nutrisi periode grower
Zat makanan
Periode grower
Protein %
14.5-15
Lemak %
4-5
Serat kasar %
3-5
Garam %
0.2
Kalsium %
0.9
Phospor %
0.5
Kalori (Kcal/kg)
2800

Pemberian air minum
Air minum yang disukai oleh ayam adalah air bersih yang segar, tidak berbau dan tidak berwarna. Air minum diberikan secara tidak terbatas.

Penyinaran
Mulai umur 8-18 minggu, intensitas dan durasi penyinaran tidak perlu ditingkatkan. Penerangan pada masa ini cukup dengan cahaya matahari alami sekitar 12 jam. Jika intensitas maupun durasi penyinaran ditambah maka di kemudian hari akan mempengaruhi proses bertelur ayam menjadi lebih cepat. Pencahayaan akan merangsang sekresi hormon yang merangsang ovulasi dan peneluran serta hormon pertumbuhan. Jika hal ini terjadi maka  ayam akan menghasilkan telur yang kecil dengan masa produksi yang pendek.

MASA LAYER

(18 Minggu – Akhir)


Manajemen layer diperlukan untuk meningkatkan produktivitas layer dalam menghasilkan telur. Semakin tinggi persentase jumlah telur yang dihasilkan per ayam layer yang dipelihara akan semakin baik dan semakin menguntungkan bagi peternak.

Pemberian pakan
Jumlah pakan/ekor ayam
  • Jumlah pakan yang diberikan sangat mempengaruhi kemampuan bertelur ayam layer. Jumlah yang diberikan sekitar 80-85 gr/ekor/hari (tergantung jenis ayam). Beberapa pakar juga menyebutkan pemberian pakan 110 – 120 gram/ekor/hari.
  • Jika jumlah pakan yang diberikan kurang akan berdampak buruk pada jumlah telur yang dihasilkan.
Kandungan serat, protein, lemak dan karbohidrat
  • Protein yang terkandung dalam konsentrat sangat bervariasi tergantung dari pabriknya (gunakan ataurai pakai sesuai rekomendasi pabrik pakan). Jumlah protein yang diberikan berpengaruh terhadap kemampuan bertelur ayam layer. Minimal kandungan protein yang ada dalam pakan adalah 18%.
Tabel  Kebutuhan nutrisi pada periode layer
Zat makanan
Periode layer
Protein %
17-18
Lemak %
2-3
Serat kasar %
3 – 3.5
Garam %
0.25
Kalsium %
2 – 4
Phospor %
0.6
Kalori (Kcal/kg)
2800
Penggantian jenis konsentrat
  • Perlu untuk diketahui bahwa penggantian konsentrat dapat menyebabkan ayam menjadi stress. Catatan penting yang harus diperhatikan adalah jangan mengganti konsentrat secara langsung. Jika hal ini dilakukan akan terjadi penurunan produksi yang signifikan.

Pencahayaan
Panjang gelombang atau warna cahaya
Ayam mengenali adanya cahaya melalui mata (retinal photoreceptors) dan melalui photosensitive cells di otak (extra-retinal photoreceptors). Cahaya dengan gelombang cahaya yang panjang lebih mudah penetrasi memalui kulit dan batok kepala dibandingkan cahaya dengan panjang gelombang yang pendek. Dengan demikian, pertumbuhan dan perilaku ayam berhubungan dengan retinal photoreception (gelombang cahaya  pendek) sedangkan reproduksi berhubungan dengan extra-retinal photoreceptors. Melalui penelitian tersebut didapatkan cahaya berwarna biru membuat ayam menjadi lebih tenang, merah mengurangi kanibalisme dan pencabutan bulu oleh ayam lain, cahaya berwarna hijau-biru menstimulasi pertumbuhan sedangkan orange-merah menstimulasi reproduksi.
Pada saat ini tersedia beberapa macam lampu yang digunakan dalam bisnis poultry yaitu Incandescent, Fluorescent, Metal Halide dan High-Pressure.
  1. Incandescent bulb lamp. Lampu standart yang sering digunakan dalam peternakan.
  2. Fluorescent lamp. Lampu jenis ini lebih baik daripada lampu incandescent bulb untuk digunakan pada Leghorn layers.
  3. High Pressure Sodium (HPS). Lampu ini terbukti sukses digunakan sebagai fasilitas dalam dunia poultry, terutama pada breeder houses dan  turkey
  4. Metal Halide (MH). Karena lampu ini harus dihitung orientasi spesifiknya (vertical atau horizontal) maka lampu ini jarang digunakan pada chicken house, tetapi digunakan pada area warehouse dan egg handling rooms.

Cahaya
Intensitas cahaya diukur dengan alat photometer dan mempunyai satuan footcandle atau lux. Untuk mudahnya dapat diterangkan bahwa penggunaan lampu 25 watt tipe pijar (polos, bukan warna susu) adalah mencukupi untuk luasan kandang 16 m2. Penempatannya dengan mengatur jarak antar lampu sejauh 4 m dengan ketinggian 2,5 – 3 meter.

Lama Waktu Pencahayaan
Ada 2 aturan dalam stimulasi pencahayaan :
  1. Jangan menaikkan lama pencayaan dan intensitasnya selama peride pembesaran
  2. Jangan mengurangi lama pencayaan dan intensitasnya selama peride produksi
Lama pencahayaan berhubungan dengan umur ayam dan tipe kandang yang digunakan.
  1. DOC memerlukan 21 – 23 jam penerangan secara terus menerus. Hal ini dimaksudkan untuk membantu memperkenalkan ayam pada lingkungan yang baru. Penerangan dapat diturunkan secara bertahap dan menjadi 15 – 16 jam perhari.
  2. Pada usia 3 minggu, penerangan dapat mengikuti penerangan alamiah yaitu selama 12 jam sehari.
  3. Bila berat badan sudah mencukupi atau ayam memasuki usia pre-layer (16 minggu), stimulasi penerangan dapat mulai diterapkan dengan 13 jam pencahayaan per hari dan setiap minggunya ditambah 30 menit sampai pencahayaan mencapai 16 jam perhari (puncak produksi).
Jadwal pencahayaan ayam layer (petelur)
Gambar. Contoh jadwal pencahayaan pada ayam layer (Ralph A. Ernst, http://animalscience.ucdavis.edu/avian/pfs13.htm)

Bentuk Kandang
Kandang untuk layer adalah kandang terbuka tanpa dinding. Arah kandang adalah arah Utara ke Selatan agar kandang mendapatkan sinar matahari pagi dan sore. Kandang utama berukuran 5×15 meter dengan tinggi sekitar 3.5 m (1000 ekor ayam). Masing-masing ayam dimasukkan dalam kandang baterai.
bentuk kandang ayam layer
Sedangkan ukuran kandang baterai adalah sbb:
bentuk kandang baterai
Panjang kandang baterai adalah 110 cm yang dibagi menjadi 4 ruangan yang sama luas. Masing-masing kandang baterai dapat memuat maksimal 2 ekor ayam layer yang siap bertelur.

Catatan:
Kemungkinan permasalahan  yang timbul diluar sisi penyakit
Mengeram adalah masalah yang sering timbul. Ada beberapa ciri untuk mengetahui ayam tersebut sedang mengeram antara lainnya adalah:
  1. ayam tersebut terus menerus mendekam
  2. ayam akan menegakkan bulunya saat didekati
  3. ayam akan mematuk tangan anda jika anda berusaha untuk mendekatinya.
Cara penanggulangan untuk ayam yang sedang mengeram ini sangat mudah namun membutuhkan ketelatenan. Ayam tersebut diambil dari kandangnya kemudian dimandikan dan dijemur. Ayam tersebut dimandikan pagi dan sore hari sekitar jam 08.00 dan 15.00. Hal ini dilakukan kurang lebih 3-5 hari hingga sifat mengeram ayam menjadi hilang.

Sumber:
READ MORE