Tampilkan postingan dengan label broiler management. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label broiler management. Tampilkan semua postingan

Manajemen Brooding

Posted by Unknown On Senin, 13 Januari 2014 3 komentar
Pondasi yang baik dan kuat akan menghasilkan konstruksi yang kokoh. Hal ini berlaku juga pada pemeliharaan ayam broiler  dimana kesuksesan membangun “pondasi” adalah kesuksesan pemeliharaan masa brooding. Kesuksesan pemeliharaan pada masa brooding akan menghasilkan “pondasi” yang kuat sehingga mendukung tercapainya performa (performance) yang diharapkan.

Arti Penting Masa Brooding
  1. Masa kritis: Masa penyesuaian dimana ayam memulai hidup dengan lingkungan yang baru
  2. Masa awal perkembangan: Masa dimana segala aspek kehidupan “sang ayam” terutama organ-organ penting pada tubuh ayam memulai masa perkembangan yang sangat cepat.
  3. Masa menentukan: Baik tidaknya hasil yang dicapai pada masa ini sangat berpengaruh nyata terhadap hasil akhir yang kelak akan dicapai karena seperti kami sebutkan di atas bahwa masa brooding ini merupakan pondasi dalam pemeliharaan ayam broiler.
Contoh target-target masa brooding
Jenis DOCFeed intake (mgg I)Body Weight(mgg I)Deplesi
Platinum
Gold
Silver
180 gr
170 gr
150 gr
> 170 gr
> 160 gr
> 150 gr
< 0,5 %
< 0,75 %
< 1 %

Feed Intake Masa Brooding
Feed intake merupakan faktor kunci untuk mencapai target body weight, ibarat kita membuat kue, besar kecilnya kue sangat ditentukan oleh seberapa banyak bahan baku yang digunakan. Feed intake sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:
  • Kualitas pakan
  • Kualitas DOC
  • Manajemen brooding
Pencapaian target feed intake sangat ditentukan oleh saat awal ayam mulai mengenal pakan, semakin cepat ayam mengkonsumsi pakan semakin cepat pula organ-organ pencernaan dan organ dalam lainnnya berkembang, sehingga body weight cepat tercapai.
  1. Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, semakin panjang dan berat ukuran usus halusnya. Demikian juga untuk ketebalan dan diameter usus.
  2. Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, secara histologi menunjukkan bahwa jumlah sel yang terbentuk akan lebih banyak dan lebih rapat, dibanding dengan ayam-ayam yang terlambat mendapat pakan (penelitian dari Aviagen)
  3. Semakin cepat ayam mendapat makan semakin cepat yolk sac (kuning telur) diserap

Crop Fill Evaluation (Evaluasi Isi Tembolok)
Untuk melihat apakah ayam dari awal sudah mendapatkan pakan secara cukup dapat dilakukan crop fill evaluation atau evaluasi isi tembolok. Evaluasi ini dilakukan selama 8 jam dan 24 jam setelah ayam ditebar.
Setelah 8 jam ditebar 80 % tembolok berisi pakan dan air
Setelah 12 jam ditebar, 100 % tembolok berisi pakan dan air
  • Konsistensi yang bagus adalah seperti lumpur.
  • Apabila terlalu keras, berarti ayam kurang minum, amati temperatur (dingin) dan ketersediaan air minum.
  • Apabila terlalu encer berarti ayam kurang makan, amati temperatur (panas) dan ketersediaan pakan.
  • Apabila hanya berisi air saja, kemungkinan temperatur terlalu panas.
  • Apabila tembolok banyak yang kosong (terlalu dingin), amati situasi brooding secara menyeluruh.

Body Weight (Berat Badan)
Body weight (Berat Badan) merupakan indikator utama, apakah ayam yang dipelihara tumbuh optimal atau tidak. Tercapainya body weight sangat berkorelasi dengan perkembangan organ-organ penting pada tubuh, yaitu:
  1. Organ-organ pencernaan
  2. Organ-organ pernafasan
  3. Organ-organ dalam lainnya
Penelitian menunjukkan bahwa terjadi korelasi yang positif antara body weight dengan panjang dan diameter usus. Demikian juga untuk paru-paru.
Semakin panjang dan semakin besar diameter usus berarti luas area untuk penyerapan (absorbs) nutrisi akan semakin besar, sehingga jumlah makanan yang bisa diserap semakin banyak. Body weight (berat badan) berkaitan juga dengan jumlah dan kerapatan sel-sel saluran pencernaan, hal ini berkaitan dengan proses metabolisme dan menurunkan resiko infeksi melalui usus.
Semakin besar ukuran paru-paru berarti semakin banyak jumlah sel-sel alveoli, berarti kapasitas oksigen semakin besar dan kemampuan oksidasi ayam semakin baik.
Kata kunci “Nyaman”
Beberapa hal untuk mencapai target masa brooding
  1. Kontrol temperatur
  2. Kontrol pakan
  3. Kontrol air minum
  4. Kontrol kualitas udara
brooder lingkaran
 Gambar. Brooder berbentuk lingkaran
brooder kotak
Gambar. Brooder berbentuk kotak

Kontrol Temperatur
  • Sistem pembuatan brooder, konsep yang banyak dipakai untuk iklim Indonesia adalah konsep “brooding thermos”. Konsep ini untuk mengantisipasi perbedaan temperatur yang terlalu lebar antara siang dan malam.
  • Penting untuk diketahui bahwa ayam tidak bisa mempertahankan suhu tubuh sampai berumur 5 hari dan termoregulasi belum berkembang sempurna sampai umur 14 hari.
  • Selain itu dengan konsep ini kesetabilan temperatur dalam brooding juga tetap terjaga.
  • Konsep ini juga memudahkan untuk melakukan pengaturan ventilasi.
  • Hal yang penting dalam brooding thermos adalah adanya “ruang antara” yang berfungsi sebagai isolator. Ruang yang dimaksud adalah ruang antara tirai dalam dan tirai luar.
  • Kontrol temperatur menjadi sangat penting karena untuk tumbuh optimal, ayam tidak boleh kepanasan atau kedinginan.
brooding thermos
Gambar. Sketsa Brooding Thermos
brooding thermos - ruang antara
Gambar. “Ruang Antara” pada Brooding Thermos
Kepanasan
Yang Terlihat
  • Stress, panting, ribut dan kepala berusaha dijulurkan ke luar.
  • Mencari tempat yang lebih dingin terutama dipinggiran dinding.
  • Konsumsi pakan menurun sehingga pertumbuhan terlambat dan keseragaman tidak baik.
  • Terlihat adanya perubahan warna menjadi merah kehitaman pada otot dada, pial, jengger dan paha.
  • Sering terjadi kematian tinggi akibat stress panas.
  • Kuning telur tidak terserap karena mengering.
  • Jika kondisi berat akan terjadi kegagalan fungsi jantung (Flip Overs).
Yang terjadi
  • Adanya upaya tubuh untuk membuang panas dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke daerah paha, sayap, pial dan jengger sehingga panas keluar dari sana secara evaporasi. Dan pada saat yg bersamaan terjadi panting untuk mengeluarkan panas tubuh melalui pernafasan. Dan komsumsi pakan akan menurun karena akan menambah panas melalui mekanisme metabolisme.
  • Mobilisasi air yang berlebihan dari tubuh sebagai upaya untuk mendinginkan suhu tubuh.
  • Jantung bekerja terlalu berat.

Kedinginan
Yang terlihat
  • Pada umur 1 hari ditandai oleh tingkat kematian yang tinggi, stress, dehydrasi, pertumbuhan terlambat, keseragaman jelek, dan adanya ascites.
  • Ayam bergerombol di bawah pemanas, dipinggiran penyekat atau pada tempat pakan.
  • Isi saluran cerna encer dan bergas juga terjadi wet dropping.
  • Pertumbuhan bulu tidak sempurna atau terputus.
  • Kuning telur tidak terserap sempurna.
Yang terjadi
  • Ayam akan meningkatkan suhu tubuhnya, hal tersebut mudah dilakukan ayam dengan cara mengkomsumsi pakan secara terus menerus sehingga enegi pakan tersebut dirubah untuk meningkatkan suhu tubuh. Energi pakan tersebut lebih banyak dipakai untuk maintanance dibanding untuk pertumbuhan yang pada akhirnya akan merusak performance.
  • Penyerapan protein yang merupakan komponen terbesar dalam tubuh mengalami kerusakan karena ayam stress.
  • Akibat kontraksi saluran kuning telur yang disebabkan oleh keadaan dingin.

Kontrol Pakan
  • Pakan harus selalu ada
  • Pemberian yang baik adalah sesering mungkin di awal agar aroma pakan membuat ayam makan lebih banyak.
  • Jumlah tempat pakan juga harus diperhatikan, karena jumlah tempat pakan sangat berpengaruh terhadap akses makan yang akan berdampak pada uniformity.
Tabel ratio tempat pakan (Masa brooding)
JenisUmur
Rasio
Feeder tray
0 – 3 hari
4 – 7 hari
8 – 10 hari
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
40 – 60 ekor

Kontrol Air Minum
  •  Air minum harus selalu tersedia dan bersih
  • Faktor kunci air minum adalah kualitas air dan kebersihan tempat minum
  • Kualitas air yang perlu dipertimbangkan adalah pH air dan kandungan bakteri.
  • Lakukan klorinasi dengan dosis 3 ppm.
  • Akses tempat minum harus juga diperharikan, karena konsumsi air minum sangat berpengaruh pada feed intake dan absorbsi makanan.
Tabel Tempat Minum

Jenis
Umur
Peruntukan
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
0 – 10
0 – 10
11 – panen
11 – panen
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
50 – 60 ekor
30 – 35 ekor

Kontrol Kualitas Udara
Faktor yang mempengaruhi kualitas udara
  • Ventilasi
  • Kepadatan
  • Litter
  • Kesehatan

Ventilasi
  • Broiler modern memiliki kecenderungan “slow feathering” hal ini bisa disebabkan karena broiler memiliki kecepatan pertumbuhan daging yang sangat cepat di masa-masa awal dibanding kecepatan pertumbuhan bulu.
  • Ventilasi memegang peranan penting terhadap ketersediaan oksigen dan pengendalian temperatur.
  • Ventilasi yang baik tetap memperhatikan adanya pergerakan udara untuk menjaga suply oksigen dan pembuangan karbon dioksida, karbon monoksida, dan amonia.
  • Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooder terlalu panas adalah sbb: Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.
pembukaan tirai plafon
 Gambar. Pembukaan tirai plafon
 Litter
  • Litter harus selalu terjaga untuk tetap “kering”
  • Kelembaban litter ± 30%
Kesehatan
  • Kasus-kasus pencernaan, seperti diare dapat menyebabkan tingkat amonia brooder menjadi lebih tinggi, selain itu menyebabkan litter menjadi lebih basah dan temperatur brooder menjadi turun

Sumber:
READ MORE

Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler : Resume (Ringkasan)

Posted by Unknown On 0 komentar
Sebelum DOC datang harus dipersiapkan biosekuritas dan perkandangan yang baik. Untuk mencegah menyebarnya penyakit dibuat sistem single age atau all in all out dalam kandang.
Litter sebaiknya cukup tebal khususnya di awal pemeliharaan mengingat ayam belum dapat mempertahankan suhu tubuhnya. Tebal litter sebaiknya antara 3 – 10 cm (1 – 4 inchi). Suhu normal ayam broiler adalah 41°C (106°F). ketika suhu lingkungan mencapai 35°C (95°F) broiler akan mengalami heat stress. Oleh karena itu rekomendasi suhu untuk broiler adalah 30ยบC saat DOC, selanjutnya umur 27 hari sampai panen suhunya 20ยบC. Ayam tidak bisa mempertahankan suhu tubuh sampai berumur 5 hari dan termoregulasi belum berkembang sempurna sampai umur 14 hari. Kurang lebih 1 – 3 jam sebelum DOC datang brooder dihidupkan terlebih dahulu agar ketika DOC datang brooder sudah hangat. Untuk menjaga suhu tubuh DOC dipasang chickguard. Perilaku DOC dapat digunakan untuk mengetahui apakh suhu brooder terlalu panas atau dingin. Jika ayam masih bergerombol berarti suhu masih terlalu dingin. Sebaliknya, jika ayam menjauh dari brooder, berarti suhu terlalu panas.
Penyebaran anak ayam dalam brooder
Chickguard dengan diameter 3 m dapat digunakan untuk 800 – 1000 ekor ayam. Bahan yang digunakan untuk membuat chickguard sebaiknya adalah bahan yang dapat menjaga panas seperti seng. Tempat pakan dan minum disusun sebelum DOC datang agar ketika datang pakan dan minum sudah tersedia. Ketika DOC datang, masukkan DOC ke dalam chickguard kemudian ditinggl kurang lebih 1 – 2 jam dengan akses ke pakan dan minum.
Ventilasi sangat penting untuk menjaga suplai udara bersih untuk broiler. Udara yang bersih sangat dibutuhkan di semua stadium pertumbuhan ayam. Ada 2 tipe sistem ventilasi yaitu natural dan power. Natural (Open-sided Housing) dapat dilakukan dengan membuka atau menutup penutup pada dindig kandang sehingga udara dapat masuk dan melewati kandang. Power (Controlled Environment Housing) atau negative pressure ventilation adalah sistem yang menggunakan electric exhaust fans untuk mengeluarkan udara dari dalam kandang dan membuat tekanan dalam kandang lebih rendah daripada di luar sehingga udara dari luar dapat masuk ke dalam kandang. Ventilasi yang tidak memadai menjadikan udara berkualitas rendah, kadar NH3, CO2, dan kelembaban tinggi yang dpat menyebabkan beberapa sindrom seperti ascites. Akibat buruk NH3 seperti iritsi mata, penurunan berat badan, rentan infeksi, da kebutaan.
Tabel Kandungan Normal Beberapa Unsur dalam Udara
UNSUR
STANDAR
O2CO2
CO
NH(AMONIAK)
H2S
>16 %
< 0,3%
< 40 ppm
< 20 ppm
< 5 ppm
Tabel Kadar Toeransi Beberapa Unsur dalam Udara
kadar toleransi unsur di udara
Lighting atau pencahayaan yang direkomendasikan adalah 25 lux pada awal pemeliharaan. Variasi intensitas pencahayaan sebaiknya tidak lebih dari 20%. Setelah berumur 7 hari atau saat berat badan ayam sekitar 160 gram, intensitas cahaya dikurangi secara bertahap 5 – 10 lux. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencahayaan adalah warna, intensitas, lama pencahayaan, dan distribusi pencahayaan. Sampai umur 7 hri, ayam harus mendapatkan cahaya selama 23 jam (30 – 40 lux) dan 1 jam gelap. Setelah 7 hari, periode gelap selama 4 jam atau lebih, tetapi jangan sampai lebih dari 6 jam).
Kapasitas kandang ayam pedaging sesuai dengan tingkat umur ayam pedaging yaitu 40 – 50 ekor/m2 untuk ayam umur 1 hari sampai 1 minggu, 20 – 25 ekor/m2 untuk ayam sampai umur 2 minggu, dan 8 – 12 ekor/m2 untuk ayam umur di atas 2 minggu.
Air bersih harus selalu tersedia. Termperatur air juga harus sesuai. Suhu ideal air untuk konsumsi antara 10-14 °C (50-57 °F). Air dengan pH di bawah 6 dapat mengganggu pencernaan, membuat peralatan berkarat, dan tidak cocok dengan obat dan vaksin. Kadar sulfat yang tinggi menyebabkan drop. Efek diperburuk dengan level sodium atau magnesium di atas 50 mg/L. terlalu banyak kandungan tembaga membuat rasa pahit dan menyebabkan gangguan pada hati.
Tabel Kadar Maksimal Mineral dan Bakteri dalam Air Minum
kadar maksimal mineral dan bakteri dalam air minum
Sistem pencernaan ayam muda belum sempurna. Oleh karena itu, ayam membutuhkan pakan yang mudah dicerna. Pakan prestarter memiliki beberapa persyaratan seperti mudah dicerna, nutrisi tinggi khususnya asam amino, vitamin E, dan seng. Selain itu, juga ditambahkan imunostimulan, probiotik, tau prebiotik.
Hal yang tidak kalah penting dalam pemeliharaan ayam broiler adalah program vaksinasi. Vaksin yang utama dalam peternakan ayam broiler adalah vaksin Newcastle Disease (ND). Beberapa vaksin lain yang sering digunakan dalam peternakan ayam broiler adalah IBD, IB, dan AI. Penggunaan obat juga harus diperhatikan khususnya waktu paruh dan residu obat. Hal itu penting karena ayam broiler adalah ayam konsumsi. Jika penggunaan obat tidak terencana dengan baik, residu obat bisa terkonsumsi oleh konsumen.
Contoh beberapa program vaksinasi pada ayam broiler
Contoh program vaksinasi pada ayam broiler:
UMUR(HARI)
VAKSINASI
APLIKASI
Alt 1Alt 2Alt 3Alt 4
3–5ND LasotaND LasotaND LasotaND LasotaTetes
ND Lasota + IBND Lasota + IBND Lasota + IBND Lasota + IBTetes
ND ViscerotropicND ViscerotropicND ViscerotropicND ViscerotropicSpray
--ND KilledND KilledSuntik
7-IBD Intermediate-IBD IntermediateMinum
12–14IBD IntermediateIBD IntermediateIBD IntermediateIBD IntermediateMinum
18–21ND LasotaND LasotaND LasotaND LasotaMinum


UMURVAKSINTIPE VACAPLICATION
1 hariND-IBLiveEye Drop (tetes mata)
7 hariNDKilledSC (suntik subkutan)
12 hariIBD VaccineLiveDW (air minum)
19 hariNDLiveD.W (air minum)

Dalam dunia perunggasan, ada tiga prinsip biosekuriti yaitu isolasi, kontrol lalu lintas, dan sanitasi (McCrea and Bradley, 2008).  Ada yang menambah satu prinsip lagi yaitu kontrol hama. Sebisa mungkin konstruksi peternakan dibuat agar ayam tidak mudah kontak dengan lingkungan luar misalnya dengan pembuatan pagar atau dinding yang membatasi peternakan dengan lingkungan luar. Kontrol lalu lintas meliputi pembatasan terhadap person maupun kendaraan yang masuk ke peternakan. Hanya yang bersih dan sudah didesinfeksi yang diperbolehkan masuk ke peternakan atau kandang. Transportasi kendaraan bisa dibuat jalur kotor dan jalur bersih untuk mengurangi kemungkinan masuknya penyakit ke peternakan. Pencegahan terhadap masuknya hewan lain baik itu hewan liar maupun domestik juga harus dilakukan karena bisa jadi hewan tersebut membawa penyakit. Beberapa hal perlu diperhatikan terkait sanitasi seperti udara, air, pakan, peralatan, lingkungan, termasuk pekerja kandang.

Sumber:
READ MORE

Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler (Bagian 3): Periode Starter

Posted by Unknown On 0 komentar
A. PAKAN DAN AIR MINUM
Pemberian pakan starter dilakukan sampai dengan umur 21 hari. Pemberian pakan pada periode starter menggunakan pakan dengan kandungan protein 21%. Kandungan protein tinggi ditujukan untuk memacu pertumbuhan ayam yang optimal pada periode awal. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap (sedikit demi sedikit) pada umur awal (1 minggu).
Selama 3 hari pertama anak ayam harus dipaksa untuk aktif makan dan minum. Bisa dibantu dengan cara mengetuk chick guard secara perlahan-lahan atau pakan diberikan sesering mungkin. Selain itu, kandang harus terang agar lebih giat makan dan minum.
Pakan yang tersisa dikumpulkan dan diayak untuk diberikan kembali pada anak ayam, tetapi jangan dicampur dengan pakan baru.  Pengayakan berfungsi untuk memisahkan pakan dari kotoran.
Tempat pakan harus selalu bersih dan kering sebelum pakan baru diberikan.
Di bawah pemanas sebaiknya jangan diberi tempat pakan/ feeder tray karena panas akan merusak nutrisi yang ada dalam pakan.
Tinggi tempat pakan setinggi tembolok yang diukur dari bibir atas tabung. Prinsip pemberian pakan adalah full feed (pakan selalu tersedia setiap saat), tetapi perlu diingat bahwa ayam lebih suka makan pada suhu optimum sesuai dengan naluri ayam yaitu pagi hari (jam 05.00 – 08.00) dan sore hari(jam 17.00-20.00). Jadi pada jam-jam tersebut harus lebih diperhatikan ketersediaan pakannya.
Pada umur 8 hari tempat pakan gantung mulai diperkenalkan. Diharapkan pada umur 10 hari ayam sudah mengenal tempat pakan gantung, dan paling lambat umur 12 hari semua tempat pakan harus sudah digantung.
Selepas masa brooding, pakan diberikan minimal 2 kali sehari dengan tempat pakan diatur setinggi tembolok ayam.
Mulai umur 2 hari tempat minum harus digantung, dan setiap hari tingginya disesuaikan setinggi punggung ayam.
Jika menggunakan tempat minum otomatis (bell drinker), perhatikan level air sebagai berikut:
  • Umur kurang dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm di bawah bibir drinker (supaya terjangkau dan mudah diminum ayam kecil)
  • Umur lebih dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker (supaya tidak mudah tumpah dan tetap terjangkau ayam besar)
  • Piringan tempat minum dibersihkan setiap pagi dan sore, sisa air dibuang.
Jika menggunakan nipple drinker perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
  • Ketinggian nipple disesuaikan sehingga ayam dapat minum dengan mendongakan kepalanya 45ยบ terhadap nipple.
Air minum harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, bersih, segar, layak minum, dan dapat juga diklorinasi (3 ppm). Klorinasi bertujuan untuk mencegah pencemaran dan penularan bibit penyakit.
Pada temperatur normal, konsumsi air minum ayam adalah 1,6-1,8 kali (dapat juga 2 kali) dari konsumsi pakan. Faktor ini sebaiknya digunakan sebagai pedoman, sehingga penyimpangan konsumsi yang berkaitan dengan kualitas pakan, temperature dan kesehatan ayam dapat segera diketahui.
Beberapa suplemen, vitamin, antibiotik, dan vaksin dapat juga diberikan bersama dengan air minum.
Tabel. Contoh standar DOC
Jenis DOC
Feed Intake
(Minggu I)
Body Weight
(Minggu I)
Deplesi
Platinum
Gold
Silver
160
150
140
> 170 gr
> 160 gr
> 150 gr
0.5%
0.7%
1.5%
B. PELEBARAN SEKAT
Mulai umur 3 hari dilakukan pelebaran sekat secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Pelebaran harus diikuti dengan penambahan serta pengaturan tempat pakan/minum. Posisi pemanas diatur sedemikian rupa agar penyebaran panas bisa merata.
Sebagai acuan, pelebaran chick guard dapat diatur sebagai berikut:
Umur (hari)
Ekor/m2
160 – 65
340 – 45
625 – 30
820 – 25
1015 – 20
1410 – 15
188 – 10
> 188 (full house)
 NB: Pelebaran di atas merupakan acuan standart,  pada prakteknya harus disesuaikan dengan kondisi ayam.
Pelebaran sekat kandang ayam broiler

Gamar. Contoh alternatif pelebaran sekat pada kandang ayam broiler


C. PEMANAS DAN LITTER
Sebaiknya di setiap brooder disediakan termometer untuk memantau suhu ruang, akan tetapi pengamatan terhadap kondisi kenyamanan ayam yang paling tepat adalah dengan melihat perilaku ayam itu sendiri (bahasa ayam).
Pemanas dinyalakan setidaknya sampai umur 14 hari. Jika kondisi dingin, bisa diperpanjang. Apabila ayam kepanasan, pemanas dapat dimatikan dengan tetap memperhatikan kondisi dan penyebaran ayam dalam chick guard.
Litter yang digunakan harus kering dan sudah didesinfeksi sebelumnya. Formalin dapat digunakan untuk desinfeksi litter (misal: sekam) (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air).
Untuk kandang panggung
Penggantian litter disarankan dilakukan pada umur 8-10 hari. Pembukaan cover slat atau tirai alas dapat dimulai pada umur 18 hari untuk daerah panas dan 21 hari untuk daerah dingin.
Dengan tetap mempertimbangkan kondisi litter, pembukaan cover slat dapat ditunda jika cuaca benar-benar sangat dingin.
Pembukaan cover slat dilakukan secara bertahap mulai dari 25%, 50%, 75%, hingga terbuka semua. Saat pembukaan cover slat, tirai samping bawah (sarung) harus sudah terpasang.
Pembukaan tirai alas (cover slat)
Untuk kandang postal dan double deck
Ketebalan litter minimal 3-5 cm, penggantian litter mengikuti jadwal sbb:
Umur (hari)
8-1016-1721-25
28-dst
Penggantian litter
Ganti 100%Ganti yang menggumpalGanti 100%
Tabur
Setelah umur 25 hari litter cukup ditabur dan diambil yang menggumpal saja. Penggantian litter dilakukan secara perlahan-lahan, dengan tahapan sbb:
Penggantian litter
Setelah pengerukan dan penggantian liter selesai, posisi ayam dapat digeser ke arah liter baru dan lakukan penggantian pada sisi berikutnya.

D. VENTILASI
Masa brooding
Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooder terlalu panas adalah sbb:
Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.
Selepas masa brooding
Pembukaan tirai samping harus dimulai dari atas ke bawah dengan pengaturan sbb:
Buka terlebih dahulu tirai yang berlawanan dengan arah angin. Pembukaan dilakukan secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Jika pembukaan tirai samping dirasa belum cukup, bisa dilanjutkan pembukaan tirai samping bawah atau sarung (buka dulu tirai yang berlawanan dengan arah angin, dibuka dari bawah ke atas).

E. PENCAHAYAAN
Sebagai patokan praktis, untuk setiap chick guard minimal diberi 10 watt SL/TL atau 60 watt lampu pijar dengan ketinggian 170 cm, selanjutnya ditambah sesuai kebutuhan.
Jika siang hari cuaca gelap, lampu harus dinyalakan agar feed intake dan water intake tidak terganggu.
Mulai umur 4 hari, pada malam hari perlu dibuat suasana gelap 1-2 jam untuk produksi hormon pertumbuhan (melatonin) dan sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi lampu padam tiba-tiba, ayam tidak mati menumpuk.

Sumber:
READ MORE