Tampilkan postingan dengan label ayam pedaging. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ayam pedaging. Tampilkan semua postingan

Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler (Bagian 1): Persiapan Alat dan Kandang

Posted by Unknown On Senin, 13 Januari 2014 1 komentar
A. PENCUCIAN PERALATAN KANDANG
  1. Tempat pakan dan minum dikeluarkan dari kandang.
  2. Tempat pakan dan minum dicuci dengan detergen lalu dibilas. Selanjutnya direndam dalam larutan desinfektan dan ditiriskan (jangan dijemur karena menyebabkan cepat rusak). Bila perlu gallon dan selang minum direndam dalam larutan asam sitrat (sitrun) 100-300 gram per 100 liter air selama 12 jam, kemudian bilas sampai bersih.
  3. Pipa, selang, dan tower dibersihkan dengan larutan asam sitrat 100-300 gram per 100 liter air. Caranya, isi penuh tower dengan larutan asam sitrat, buka ujung pipa/selang sampai larutan mengalir ke ujung, lalu tutup ujung pipa/selang tersebut dan diamkan selama 12 jam. Setelah itu bilas sampai bersih, dan pastikan dinding tower dan dinding pipa/selang bersih dari segala jenis kotoran (sisa obat, lumut, lendir, dsb).
  4. Chick guard atau penyekat DOC dicuci dengan detergen kemudian dibilas sampai bersih.
  5. Tirai dinding, tirai plafon, tirai sekat, tirai alas (cover slat), serta tirai samping bawah direndam dan dicuci dengan detergen, dibilas sampai bersih kemudian didesinfeksi.

B. PENCUCIAN KANDANG
Pencucian kandang dibagi menjadi dua tahap, yaitu bersih kering dan bersih basah.
Bersih kering
  1. Kotoran dan litter dikeluarkan dari kandang. Tetapi sebelumnya disemprot dulu dengan desinfektan agar mikroorganisme yang ada lebih dulu mati sehingga tidak mencemari lingkungan di luar kandang. Untuk kandang yang banyak kutu dan serangga, gunakan insektisida terlebih dahulu sebelum melakukan pencucian kandang.
  2. Gumpalan-gmpalan kotoran yang masih menempel dikerok.
  3. Setelah semua dikeluarkan, dilakukan perbaikan atau reparasi jika ada bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
Bersih basah
  1. Kandang disemprot dengan air
  2. Disemprot dengan air panas bertekanan tinggi.
  3. Selanjutnya disemprotkan desinfektan atau deterjen kemudian digosok. Lantai/slat dan dinding kandang dibasahi/diguyur dengan larutan detergen 1 kg per 100 liter air kemudian didiamkan selama kurang lebih 1 jam supaya mudah dicuci. Seluruh bagian kandang disikat, kemudian dibilas dengan air bersih sampai tidak ada kotoran yang tersisa.
  4. Untuk lantai tanah, tanah di bawah kandang panggung dan parit di sekitar kandang disiram dengan larutan soda api 2 kg per 100 liter air (gunakan gembor plastik, jangan menggunakan sprayer karena soda api bersifat korosif/menyebabkan berkarat).
  5. Lantai dan dinding kandang dikapur dengan dosis 1 kg per 10 m2 untuk lantai postal, atau  1 kg per 15 m2 untuk slat dan panggung.
  6. Disemprot lagi dengan desinfektan. Desinfektan yang digunakan disesuaikan dengan penyakit yang ada pada periode pemeliharaan sebelumnya.
  7. Kandang diberi kalsium karbonat/gamping kental/kaporit
  8. Pemasangan tirai kandang, baik tirai luar maupun tirai dalam (tirai brooding termos jangan sampai bocor, terutama bagian bawah).
  9. Seluruh peralatan yang sudah bersih dimasukkan ke dalam kandang. Setelah itu dilakukan desinfeksi secara menyeluruh dengan formalin (5 liter formalin 40% dalam 95 liter air) atau dengan desinfektan yang lain. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara fumigasi. Fumigasi yaitu hapus hama kandang dengan cara pengasapan atau menggunakan uap/gas. Cara ini hanya bisa dilakukan pada kandang tertutup. Bahan yang digunakan yaitu dengan meneteskan cairan formalin dan KMnO4 (kalium permanganat). Pelaksaan fumigasi harus dilakukan dengan hati-hati dan petugas menggunakan masker karena uap atau gas dari formalin dan KMnO4 dapat membuat pedih dimata dan menimbulkan kepengapan.
  10. Kemudian kandang diistirahatkan selama minimal 14 hari.
  11. Selama masa istirahat kandang, dilakukan servis terhadap pemanas serta inspeksi/mengecek seluruh sarana penunjang (sumber air, bak air, instalasi listrik, dsb).
Pencucian tangki air
Gambar. Tangki air sebelum dan sesudah dibersihkan
Catatan:
Litter (misal sekam) yang akan dimasukkan ke kandang didesinfeksi di luar kandang. Desinfeksi litter dapat dilakukan dengan desinfektan (formalin dan sebagainya) atau dengan cara fogging.
Setelah semua bagian kandang bersih, rumput dan semak di sekitar kandang dibersihkan agar tidak menjadi sarang penyakit.

Sumber:
READ MORE

Begitu Kuat Alasan Mengapa Broiler Perlu Mendapatkan ROYAL POULTRY

Posted by Unknown On 0 komentar

suplemen ayam broiler
Sebagai seorang peternak ayam pedaging khususnya ayam broiler, tentunya Anda telah mengetahui beberapa target yang harus Anda capai dalam pemeliharaan ayam broiler. Berat badan harus tercapai, FCR rendah, dan mengurangi deplesi (kematian ditambah afkir) adalah beberapa target yang harus dicapai seorang peternak ayam broiler. Selain itu, tidak kalah penting yaitu mengurangi biaya pakan (hemat pakan) dan mengurangi bau kandang.
Jika Anda peternak yang cukup cerdas mengelola manajemen peternakan, Anda dapat mendapatkan berat badan mencapai standar lebih cepat daripada waktu yang ditentukan sehingga panen menjadi lebih awal. Oleh karena itu, ada istilah “Bobot masuk, umur maju”. Jika ayam memiliki pertumbuhan lebih baik maka Anda akan mendapat keuntungan yang lebih banyak salah satunya dari pengurangan jumlah pakan.
Feed Conversion Ratio (FCR) adalah jumlah pakan yang diberikan untuk menghasilkan satu kilogram berat hidup broiler. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa semakin kecil FCR semakin baik. Feed Conversion Ratio mengindikasikan penyerapan yang lebih baik dan konversi pakan menjadi daging yang lebih optimal. Hal ini sangat berkaitan dengan perhitungan ekonomi. Jumlah pakan yang lebih banyak tentunya akan mengurangi keuntungan yang didapatkan. Seperti diketahui pula bahwa pakan menyerap 60 – 70% biaya pemeliharaan broiler. Oleh karena itu, sedikit saja Anda dapat menghemat pakan dapat mempengaruhi tingkat keuntungan yang didapatkan.
Perlu Anda ketahui bahwa ayam broiler dibuat dengan rekayasa genetik sehingga ayam broiler memiliki kecepatan pertumbuhan yang cepat. Masalah yang ada adalah pertumbuhan broiler yang begitu cepat tidak diimbangi dengan pertumbuhan organ limfoid/kekebalan yang cepat. Akibatnya, walaupun pertumbuhan ayam sangat cepat, ayam juga mudah terserang penyakit dan stress. Dalam peternakan broiler dikenal istilah deplesi. Deplesi dapat diartikan sebagai penyusutan jumlah ayam yang dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu kematian dan afkir ayam (culling). Kematian dapat terjadi karena beberapa faktor seperti penyakit atau kondisi lingkungan yang tidak bersahabat. Pengafkiran dapat diputuskan berdasarkan pertimbangan resiko dan ekonomi. Pertimbangan resiko didasarkan pada keparahan penyakit dan seberapa besar resiko yang dihadapi seperti kematian, gangguan pertumbuhan, dan penularan pada ayam yang lain. Pertimbangan ekonomi biasanya terkait dengan berkurangnya keuntungan yang didapatkan karena memberikan pengobatan pada ayam sakit.
Selain masalah internal peternakan, seorang peternak yang bijaksana tentunya Anda juga memikirkan masalah yang mungkin terjadi di luar kandang (eksternal). Salah satu masalah penting yaitu bau kandang. Masalah bau kotoran ayam di peternakan memang menjadi salah satu masalah utama dari dulu hingga sekarang. Karena alasan tersebut, banyak orang maupun perusahaan yang berlomba-lomba mencari solusi mengatasi bau kotoran ayam ini. Banyak di antara mereka yang mengeluarkan produk untuk mengatasi masalah bau ini. Kebanyakan produk tersebut biasanya diaplikasikan langsung pada kotoran ayam, apakah dengan disemprot, ditabur, atau dengan cara lain. Apakah dengan cara tersebut sudah cukup dapat mengatasi masalah bau kotoran ini? Jawabannya, YA, secara eksternal memang bisa mengurangi masalah bau kotoran. Tetapi, apa itu sudah cukup menyelesaikan masalah? Jawabannya, BELUM. Ada masalah lain yang lebih penting di balik bau kotoran ayam atau unggas. Masalah ini adalah masalah internal, yaitu pencernaan pakan dalam tubuh ayam atau unggas lain. Perlu Anda ketahui bahwa masalah bau kandang berawal dari pencernaan dan penyerapan pakan yang tidak sempurna. Banyaknya pakan yang tidak tercerna, khususnya protein (mengandung N) yang tidak tercerna sempurna, menyebabkan beberapa hal yang merugikan. Fermentasi bahan yang mengandung N (nitrogen) menghasilkan amonia (ammonia) yang merupakan sumber dari bau kotoran ini. Jadi, semakin banyak pakan yang tidak tercerna dan diserap, khususnya protein, menyebabkan semakin banyak pula amoniak (ammonia) yang dihasilkan. Akibatnya, semakin bau pula kotoran ayam atau unggas. Selain itu, produksi amoniak (ammonia) menyebabkan meningkatnya pH pada saluran pencernaan sehingga menjadi tempat yang cocok untuk pertumbuhan bakteri-bakteri merugikan (patogen). Akibatnya, akan terjadi berbagai masalah khususnya dalam saluran pencernaan. Dan, yang menjadi masalah pakan tidak tercerna dan diserap dengan baik adalah kondisi kesehatan saluran pencernaan seperti  vili usus yang baik dan integritas saluran pencernaan (baca artikel kami yang lain Prebiotik (5): mengurangi produksi ammonia).
Untuk itu, kami memformulasikan produk untuk unggas termasuk ayam broiler. Produk ini merupakan suplemen yang mengandung nutrisi kompleks seperti vitamin, mineral, trace mineral, enzim, asam organik (organic acids), antioksidan, prebiotik mannan oligosaccharide (MOS), beta glucan, dan komposisi lain yang diformulasikan dalam komposisi yang seimbang sesuai standar yang berlaku. Produk kami merupakan produk pertama di Indonesia yang menggunakan “Nutrition Delivery System” yang akan meningkatkan penyerapan nutrisi tersebut sampai 80%. Produk kami tersebut adalah ROYAL POULTRY. Untuk detail produk ROYAL POULTRY klik di sini.
Royal Poultry
Selain ROYAL POULTRY, kami juga memproduksi suplemen komplementer yaitu IMMUNO FORTEIMMUNO-FORTE merupakan produk komplementer (pendukung) ROYAL POULTRY. IMMUNO-FORTE mengandung konsentrat mannan oligosaccharide (MOS) dan beta glucans dalam konsentrasi tinggi. IMMUNO-FORTE cocok digunakan untuk peternakan dengan riwayat kasus cukup tinggi. IMMUNO-FORTE juga dapat digunakan pada peternakan dengan riwayat penyakit yang rendah atau tidak ada riwayat penyakit sebagai pencegahan terhadap masuknya penyakit. Untuk mengetahui detail IMMUNO FORTE klik di sini.
Immuno Forte
Untuk pembelian produk kami tersebt, silakan baca Cara Pembelian (klik di sini)

Sumber:
READ MORE