Tampilkan postingan dengan label ayam pedaging. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ayam pedaging. Tampilkan semua postingan

Ayam Pedaging Harus Tumbuh Cepat dan Terjaga Kesehatannya

Posted by Unknown On Senin, 13 Januari 2014 0 komentar
Apa itu ayam pedaging??? Semua pasti sudah tahu artinya termasuk Anda. Ya, ayam pedaging adalah ayam yang memiliki kemampuan genetik cepat tumbuh yang dipelihara untuk diambil dagingnya. Seperti sudah kita ketahui, yang sedang nge-trend sekarang adalah ayam broiler dan ayam jawa super. Kedua jenis ayam ini memang sekarang mejadi semacam tulang punggung pemenuhan kebutuhan daging unggas, walaupun selain itu juga masih ada ayam kampong, bebek atau itik, puyuh, dan daging unggas yang lain.
Ayam pedaging memang memiliki sifat genetik cepat tumbuh, khususnya ayam broiler. Ayam broiler mampu mencapai berat panen kurang lebih 1,8 – 2,5 kg selama 35 hari sedangkan ayam kampung super (atau juga disebut ayam jawa super) mampu mencapai berat panen sekitar 0,8 – 1,3 kg dalam waktu 2 bulan. Tapi, untuk memaksimalkan kemampuan genetik yang ada, butuh banyak factor yang harus dipenuhi seperti manajemen pemeliharaan, pakan, penyakit, dll. Jika satu atau beberapa faktor tidak berjalan dengan baik, maka kemampuan genetik tidak bias dikeluarkan dengan maksimal.
Dari sekian banyak faktor yang harus dipenuhi, faktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang sangat penting dan harus mendapatkan perhatian. Mengapa demikian??? Tahukah Anda, pada peternakan unggas kurang lebih 70% biaya yang dikeluarkan adalah untuk nutrisi atau pakan. Jika pakan tidak dimanajemen dengan baik, hasil yang didapatkan juga kurang memuaskan (pakan tidak dikonversi menjadi daging secara maksimal sehingga standar berat panen tidak tercapai). Akibatnya, keuntungan yang didapatkan peternak hanya sedikit bahkan mungkin bisa rugi. Apalagi harga pakan pabrika sekarang lumayan mahal (saat artikel ini dibuat, harga pakan broiler per sak sekitar Rp 300.000,00). Jadi, sedikit saja salah perhitungan atau bobot standar ayam tidak masuk, kerugian yang diterima peternak langsung tinggi.
Untuk itu, perbaikan kualitas pakan dan penyerapan nutrisi harus dilakukan. Karena percuma saja pakan yang diberikan berkualitas, tetapi tidak dapat diserap dengan maksimal (hanya membuang-buang biaya). Kerena alas an itulah, DUO MANTAP SUPLEMEN UNGGAS (ROYAL POULTRY dan IMMUNO FORTE) hadir untuk para peternak yang menginginkan maksimalnya produktivitas peternakan ayam pedaging mereka.
Suplemen Ayam Pedaging - Royal Poultry dan Immuno Forte
Suplemen Ayam Pedaging – Royal Poultry dan Immuno Forte
ROYAL POULTRY merupakan suplemen unggas dengan komposisi kompleks seperti vitamin, mineral, antioksidan, prebiotik, asam organik, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan oleh unggas. Suplemen ini merupakan suplemen unggas organik yang dibuat dengan konsep ramah lingkungan sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan, ternak, maupun konsumen. Keunggulan utama yang dimiliki suplemen unggas ini adalah adanya teknologi CAnDS (Chelate Activated Nutrient Delivery System) yang diintegrasikan dalam ROYAL POULTRY. Adanya teknologi CAnDS ini, membuat tingkat penyerapan nutrisi dalam ROYAL POULTRY mencapai kurang lebih 80%. Artinya, nutrisi akan diserap dan diedarkan dalam level yang tinggi. Dengan begitu, proses fisiologis dalam tubuh unggas dapat ditingkatkan. Efek lanjutannya adalah pakan yang diberikan dapat diserap dengan maksimal sehingga konversi pakan menjadi daging pada ayam pedaging lebih baik (bobot badan tinggi, FCR rendah). Tentang bagaimana nutrisi bekerja, kami jelaskan dalam artikel yang lain (klik link berikut vitamin dan antioksidan, mineral, prebiotik).
Royal Poultry - suplemen unggas
Royal Poultry – suplemen unggas
IMMUNO FORTE merupakan suplemen unggas yang berisi mannan oligosaccharide dan beta glucan dalam konsentrasi tinggi. Telah diketahui melalui berbagai penelitian ilmiah, mannan oligosaccharide dan beta glucan sangat baik sebagai immune modulator (meningkatkan kemampuan daya tahan tubuh). Dengan begitu, unggas akan lebih tahan terhadap stres dan penyakit. Selain sebagai immune modulator, mannan oligosaccharide dan beta glucan juga berperan penting dalam menjaga integritas (keutuhan saluran pencernaan) dan memperbesar ukuran vili usus sehingga dapat meningkatkan area penyerapan nutrisi. Hasilnya, penyerapan nutrisi lebih sempurna dan konversi pakan menjadi daging semakin maksimal. Tentang bagaimana mannan oligosaccharide dan beta glucan bekerja, kami jelaskan dalam artikel yang lain (klik link berikut, prebiotik).
Immuno Forte - meningkatkan daya tahan tubuh unggas
Immuno Forte – meningkatkan daya tahan tubuh unggas
Untuk mengetahui detail produk kami, silakan klik link berikut ROYAL POULTRYIMMUNO FORTE.
Untuk informasi dan cara pembelian klik link berikut Cara Pembelian.

Sumber:
READ MORE

Manajemen Brooding

Posted by Unknown On 3 komentar
Pondasi yang baik dan kuat akan menghasilkan konstruksi yang kokoh. Hal ini berlaku juga pada pemeliharaan ayam broiler  dimana kesuksesan membangun “pondasi” adalah kesuksesan pemeliharaan masa brooding. Kesuksesan pemeliharaan pada masa brooding akan menghasilkan “pondasi” yang kuat sehingga mendukung tercapainya performa (performance) yang diharapkan.

Arti Penting Masa Brooding
  1. Masa kritis: Masa penyesuaian dimana ayam memulai hidup dengan lingkungan yang baru
  2. Masa awal perkembangan: Masa dimana segala aspek kehidupan “sang ayam” terutama organ-organ penting pada tubuh ayam memulai masa perkembangan yang sangat cepat.
  3. Masa menentukan: Baik tidaknya hasil yang dicapai pada masa ini sangat berpengaruh nyata terhadap hasil akhir yang kelak akan dicapai karena seperti kami sebutkan di atas bahwa masa brooding ini merupakan pondasi dalam pemeliharaan ayam broiler.
Contoh target-target masa brooding
Jenis DOCFeed intake (mgg I)Body Weight(mgg I)Deplesi
Platinum
Gold
Silver
180 gr
170 gr
150 gr
> 170 gr
> 160 gr
> 150 gr
< 0,5 %
< 0,75 %
< 1 %

Feed Intake Masa Brooding
Feed intake merupakan faktor kunci untuk mencapai target body weight, ibarat kita membuat kue, besar kecilnya kue sangat ditentukan oleh seberapa banyak bahan baku yang digunakan. Feed intake sangat dipengaruhi oleh beberapa hal:
  • Kualitas pakan
  • Kualitas DOC
  • Manajemen brooding
Pencapaian target feed intake sangat ditentukan oleh saat awal ayam mulai mengenal pakan, semakin cepat ayam mengkonsumsi pakan semakin cepat pula organ-organ pencernaan dan organ dalam lainnnya berkembang, sehingga body weight cepat tercapai.
  1. Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, semakin panjang dan berat ukuran usus halusnya. Demikian juga untuk ketebalan dan diameter usus.
  2. Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, secara histologi menunjukkan bahwa jumlah sel yang terbentuk akan lebih banyak dan lebih rapat, dibanding dengan ayam-ayam yang terlambat mendapat pakan (penelitian dari Aviagen)
  3. Semakin cepat ayam mendapat makan semakin cepat yolk sac (kuning telur) diserap

Crop Fill Evaluation (Evaluasi Isi Tembolok)
Untuk melihat apakah ayam dari awal sudah mendapatkan pakan secara cukup dapat dilakukan crop fill evaluation atau evaluasi isi tembolok. Evaluasi ini dilakukan selama 8 jam dan 24 jam setelah ayam ditebar.
Setelah 8 jam ditebar 80 % tembolok berisi pakan dan air
Setelah 12 jam ditebar, 100 % tembolok berisi pakan dan air
  • Konsistensi yang bagus adalah seperti lumpur.
  • Apabila terlalu keras, berarti ayam kurang minum, amati temperatur (dingin) dan ketersediaan air minum.
  • Apabila terlalu encer berarti ayam kurang makan, amati temperatur (panas) dan ketersediaan pakan.
  • Apabila hanya berisi air saja, kemungkinan temperatur terlalu panas.
  • Apabila tembolok banyak yang kosong (terlalu dingin), amati situasi brooding secara menyeluruh.

Body Weight (Berat Badan)
Body weight (Berat Badan) merupakan indikator utama, apakah ayam yang dipelihara tumbuh optimal atau tidak. Tercapainya body weight sangat berkorelasi dengan perkembangan organ-organ penting pada tubuh, yaitu:
  1. Organ-organ pencernaan
  2. Organ-organ pernafasan
  3. Organ-organ dalam lainnya
Penelitian menunjukkan bahwa terjadi korelasi yang positif antara body weight dengan panjang dan diameter usus. Demikian juga untuk paru-paru.
Semakin panjang dan semakin besar diameter usus berarti luas area untuk penyerapan (absorbs) nutrisi akan semakin besar, sehingga jumlah makanan yang bisa diserap semakin banyak. Body weight (berat badan) berkaitan juga dengan jumlah dan kerapatan sel-sel saluran pencernaan, hal ini berkaitan dengan proses metabolisme dan menurunkan resiko infeksi melalui usus.
Semakin besar ukuran paru-paru berarti semakin banyak jumlah sel-sel alveoli, berarti kapasitas oksigen semakin besar dan kemampuan oksidasi ayam semakin baik.
Kata kunci “Nyaman”
Beberapa hal untuk mencapai target masa brooding
  1. Kontrol temperatur
  2. Kontrol pakan
  3. Kontrol air minum
  4. Kontrol kualitas udara
brooder lingkaran
 Gambar. Brooder berbentuk lingkaran
brooder kotak
Gambar. Brooder berbentuk kotak

Kontrol Temperatur
  • Sistem pembuatan brooder, konsep yang banyak dipakai untuk iklim Indonesia adalah konsep “brooding thermos”. Konsep ini untuk mengantisipasi perbedaan temperatur yang terlalu lebar antara siang dan malam.
  • Penting untuk diketahui bahwa ayam tidak bisa mempertahankan suhu tubuh sampai berumur 5 hari dan termoregulasi belum berkembang sempurna sampai umur 14 hari.
  • Selain itu dengan konsep ini kesetabilan temperatur dalam brooding juga tetap terjaga.
  • Konsep ini juga memudahkan untuk melakukan pengaturan ventilasi.
  • Hal yang penting dalam brooding thermos adalah adanya “ruang antara” yang berfungsi sebagai isolator. Ruang yang dimaksud adalah ruang antara tirai dalam dan tirai luar.
  • Kontrol temperatur menjadi sangat penting karena untuk tumbuh optimal, ayam tidak boleh kepanasan atau kedinginan.
brooding thermos
Gambar. Sketsa Brooding Thermos
brooding thermos - ruang antara
Gambar. “Ruang Antara” pada Brooding Thermos
Kepanasan
Yang Terlihat
  • Stress, panting, ribut dan kepala berusaha dijulurkan ke luar.
  • Mencari tempat yang lebih dingin terutama dipinggiran dinding.
  • Konsumsi pakan menurun sehingga pertumbuhan terlambat dan keseragaman tidak baik.
  • Terlihat adanya perubahan warna menjadi merah kehitaman pada otot dada, pial, jengger dan paha.
  • Sering terjadi kematian tinggi akibat stress panas.
  • Kuning telur tidak terserap karena mengering.
  • Jika kondisi berat akan terjadi kegagalan fungsi jantung (Flip Overs).
Yang terjadi
  • Adanya upaya tubuh untuk membuang panas dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke daerah paha, sayap, pial dan jengger sehingga panas keluar dari sana secara evaporasi. Dan pada saat yg bersamaan terjadi panting untuk mengeluarkan panas tubuh melalui pernafasan. Dan komsumsi pakan akan menurun karena akan menambah panas melalui mekanisme metabolisme.
  • Mobilisasi air yang berlebihan dari tubuh sebagai upaya untuk mendinginkan suhu tubuh.
  • Jantung bekerja terlalu berat.

Kedinginan
Yang terlihat
  • Pada umur 1 hari ditandai oleh tingkat kematian yang tinggi, stress, dehydrasi, pertumbuhan terlambat, keseragaman jelek, dan adanya ascites.
  • Ayam bergerombol di bawah pemanas, dipinggiran penyekat atau pada tempat pakan.
  • Isi saluran cerna encer dan bergas juga terjadi wet dropping.
  • Pertumbuhan bulu tidak sempurna atau terputus.
  • Kuning telur tidak terserap sempurna.
Yang terjadi
  • Ayam akan meningkatkan suhu tubuhnya, hal tersebut mudah dilakukan ayam dengan cara mengkomsumsi pakan secara terus menerus sehingga enegi pakan tersebut dirubah untuk meningkatkan suhu tubuh. Energi pakan tersebut lebih banyak dipakai untuk maintanance dibanding untuk pertumbuhan yang pada akhirnya akan merusak performance.
  • Penyerapan protein yang merupakan komponen terbesar dalam tubuh mengalami kerusakan karena ayam stress.
  • Akibat kontraksi saluran kuning telur yang disebabkan oleh keadaan dingin.

Kontrol Pakan
  • Pakan harus selalu ada
  • Pemberian yang baik adalah sesering mungkin di awal agar aroma pakan membuat ayam makan lebih banyak.
  • Jumlah tempat pakan juga harus diperhatikan, karena jumlah tempat pakan sangat berpengaruh terhadap akses makan yang akan berdampak pada uniformity.
Tabel ratio tempat pakan (Masa brooding)
JenisUmur
Rasio
Feeder tray
0 – 3 hari
4 – 7 hari
8 – 10 hari
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
40 – 60 ekor

Kontrol Air Minum
  •  Air minum harus selalu tersedia dan bersih
  • Faktor kunci air minum adalah kualitas air dan kebersihan tempat minum
  • Kualitas air yang perlu dipertimbangkan adalah pH air dan kandungan bakteri.
  • Lakukan klorinasi dengan dosis 3 ppm.
  • Akses tempat minum harus juga diperharikan, karena konsumsi air minum sangat berpengaruh pada feed intake dan absorbsi makanan.
Tabel Tempat Minum

Jenis
Umur
Peruntukan
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
0 – 10
0 – 10
11 – panen
11 – panen
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
50 – 60 ekor
30 – 35 ekor

Kontrol Kualitas Udara
Faktor yang mempengaruhi kualitas udara
  • Ventilasi
  • Kepadatan
  • Litter
  • Kesehatan

Ventilasi
  • Broiler modern memiliki kecenderungan “slow feathering” hal ini bisa disebabkan karena broiler memiliki kecepatan pertumbuhan daging yang sangat cepat di masa-masa awal dibanding kecepatan pertumbuhan bulu.
  • Ventilasi memegang peranan penting terhadap ketersediaan oksigen dan pengendalian temperatur.
  • Ventilasi yang baik tetap memperhatikan adanya pergerakan udara untuk menjaga suply oksigen dan pembuangan karbon dioksida, karbon monoksida, dan amonia.
  • Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooder terlalu panas adalah sbb: Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.
pembukaan tirai plafon
 Gambar. Pembukaan tirai plafon
 Litter
  • Litter harus selalu terjaga untuk tetap “kering”
  • Kelembaban litter ± 30%
Kesehatan
  • Kasus-kasus pencernaan, seperti diare dapat menyebabkan tingkat amonia brooder menjadi lebih tinggi, selain itu menyebabkan litter menjadi lebih basah dan temperatur brooder menjadi turun

Sumber:
READ MORE

Manajemen Pemeliharaan Ayam Broiler : Resume (Ringkasan)

Posted by Unknown On 0 komentar
Sebelum DOC datang harus dipersiapkan biosekuritas dan perkandangan yang baik. Untuk mencegah menyebarnya penyakit dibuat sistem single age atau all in all out dalam kandang.
Litter sebaiknya cukup tebal khususnya di awal pemeliharaan mengingat ayam belum dapat mempertahankan suhu tubuhnya. Tebal litter sebaiknya antara 3 – 10 cm (1 – 4 inchi). Suhu normal ayam broiler adalah 41°C (106°F). ketika suhu lingkungan mencapai 35°C (95°F) broiler akan mengalami heat stress. Oleh karena itu rekomendasi suhu untuk broiler adalah 30ºC saat DOC, selanjutnya umur 27 hari sampai panen suhunya 20ºC. Ayam tidak bisa mempertahankan suhu tubuh sampai berumur 5 hari dan termoregulasi belum berkembang sempurna sampai umur 14 hari. Kurang lebih 1 – 3 jam sebelum DOC datang brooder dihidupkan terlebih dahulu agar ketika DOC datang brooder sudah hangat. Untuk menjaga suhu tubuh DOC dipasang chickguard. Perilaku DOC dapat digunakan untuk mengetahui apakh suhu brooder terlalu panas atau dingin. Jika ayam masih bergerombol berarti suhu masih terlalu dingin. Sebaliknya, jika ayam menjauh dari brooder, berarti suhu terlalu panas.
Penyebaran anak ayam dalam brooder
Chickguard dengan diameter 3 m dapat digunakan untuk 800 – 1000 ekor ayam. Bahan yang digunakan untuk membuat chickguard sebaiknya adalah bahan yang dapat menjaga panas seperti seng. Tempat pakan dan minum disusun sebelum DOC datang agar ketika datang pakan dan minum sudah tersedia. Ketika DOC datang, masukkan DOC ke dalam chickguard kemudian ditinggl kurang lebih 1 – 2 jam dengan akses ke pakan dan minum.
Ventilasi sangat penting untuk menjaga suplai udara bersih untuk broiler. Udara yang bersih sangat dibutuhkan di semua stadium pertumbuhan ayam. Ada 2 tipe sistem ventilasi yaitu natural dan power. Natural (Open-sided Housing) dapat dilakukan dengan membuka atau menutup penutup pada dindig kandang sehingga udara dapat masuk dan melewati kandang. Power (Controlled Environment Housing) atau negative pressure ventilation adalah sistem yang menggunakan electric exhaust fans untuk mengeluarkan udara dari dalam kandang dan membuat tekanan dalam kandang lebih rendah daripada di luar sehingga udara dari luar dapat masuk ke dalam kandang. Ventilasi yang tidak memadai menjadikan udara berkualitas rendah, kadar NH3, CO2, dan kelembaban tinggi yang dpat menyebabkan beberapa sindrom seperti ascites. Akibat buruk NH3 seperti iritsi mata, penurunan berat badan, rentan infeksi, da kebutaan.
Tabel Kandungan Normal Beberapa Unsur dalam Udara
UNSUR
STANDAR
O2CO2
CO
NH(AMONIAK)
H2S
>16 %
< 0,3%
< 40 ppm
< 20 ppm
< 5 ppm
Tabel Kadar Toeransi Beberapa Unsur dalam Udara
kadar toleransi unsur di udara
Lighting atau pencahayaan yang direkomendasikan adalah 25 lux pada awal pemeliharaan. Variasi intensitas pencahayaan sebaiknya tidak lebih dari 20%. Setelah berumur 7 hari atau saat berat badan ayam sekitar 160 gram, intensitas cahaya dikurangi secara bertahap 5 – 10 lux. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pencahayaan adalah warna, intensitas, lama pencahayaan, dan distribusi pencahayaan. Sampai umur 7 hri, ayam harus mendapatkan cahaya selama 23 jam (30 – 40 lux) dan 1 jam gelap. Setelah 7 hari, periode gelap selama 4 jam atau lebih, tetapi jangan sampai lebih dari 6 jam).
Kapasitas kandang ayam pedaging sesuai dengan tingkat umur ayam pedaging yaitu 40 – 50 ekor/m2 untuk ayam umur 1 hari sampai 1 minggu, 20 – 25 ekor/m2 untuk ayam sampai umur 2 minggu, dan 8 – 12 ekor/m2 untuk ayam umur di atas 2 minggu.
Air bersih harus selalu tersedia. Termperatur air juga harus sesuai. Suhu ideal air untuk konsumsi antara 10-14 °C (50-57 °F). Air dengan pH di bawah 6 dapat mengganggu pencernaan, membuat peralatan berkarat, dan tidak cocok dengan obat dan vaksin. Kadar sulfat yang tinggi menyebabkan drop. Efek diperburuk dengan level sodium atau magnesium di atas 50 mg/L. terlalu banyak kandungan tembaga membuat rasa pahit dan menyebabkan gangguan pada hati.
Tabel Kadar Maksimal Mineral dan Bakteri dalam Air Minum
kadar maksimal mineral dan bakteri dalam air minum
Sistem pencernaan ayam muda belum sempurna. Oleh karena itu, ayam membutuhkan pakan yang mudah dicerna. Pakan prestarter memiliki beberapa persyaratan seperti mudah dicerna, nutrisi tinggi khususnya asam amino, vitamin E, dan seng. Selain itu, juga ditambahkan imunostimulan, probiotik, tau prebiotik.
Hal yang tidak kalah penting dalam pemeliharaan ayam broiler adalah program vaksinasi. Vaksin yang utama dalam peternakan ayam broiler adalah vaksin Newcastle Disease (ND). Beberapa vaksin lain yang sering digunakan dalam peternakan ayam broiler adalah IBD, IB, dan AI. Penggunaan obat juga harus diperhatikan khususnya waktu paruh dan residu obat. Hal itu penting karena ayam broiler adalah ayam konsumsi. Jika penggunaan obat tidak terencana dengan baik, residu obat bisa terkonsumsi oleh konsumen.
Contoh beberapa program vaksinasi pada ayam broiler
Contoh program vaksinasi pada ayam broiler:
UMUR(HARI)
VAKSINASI
APLIKASI
Alt 1Alt 2Alt 3Alt 4
3–5ND LasotaND LasotaND LasotaND LasotaTetes
ND Lasota + IBND Lasota + IBND Lasota + IBND Lasota + IBTetes
ND ViscerotropicND ViscerotropicND ViscerotropicND ViscerotropicSpray
--ND KilledND KilledSuntik
7-IBD Intermediate-IBD IntermediateMinum
12–14IBD IntermediateIBD IntermediateIBD IntermediateIBD IntermediateMinum
18–21ND LasotaND LasotaND LasotaND LasotaMinum


UMURVAKSINTIPE VACAPLICATION
1 hariND-IBLiveEye Drop (tetes mata)
7 hariNDKilledSC (suntik subkutan)
12 hariIBD VaccineLiveDW (air minum)
19 hariNDLiveD.W (air minum)

Dalam dunia perunggasan, ada tiga prinsip biosekuriti yaitu isolasi, kontrol lalu lintas, dan sanitasi (McCrea and Bradley, 2008).  Ada yang menambah satu prinsip lagi yaitu kontrol hama. Sebisa mungkin konstruksi peternakan dibuat agar ayam tidak mudah kontak dengan lingkungan luar misalnya dengan pembuatan pagar atau dinding yang membatasi peternakan dengan lingkungan luar. Kontrol lalu lintas meliputi pembatasan terhadap person maupun kendaraan yang masuk ke peternakan. Hanya yang bersih dan sudah didesinfeksi yang diperbolehkan masuk ke peternakan atau kandang. Transportasi kendaraan bisa dibuat jalur kotor dan jalur bersih untuk mengurangi kemungkinan masuknya penyakit ke peternakan. Pencegahan terhadap masuknya hewan lain baik itu hewan liar maupun domestik juga harus dilakukan karena bisa jadi hewan tersebut membawa penyakit. Beberapa hal perlu diperhatikan terkait sanitasi seperti udara, air, pakan, peralatan, lingkungan, termasuk pekerja kandang.

Sumber:
READ MORE
C. PERSIAPAN SEBELUM DOC DATANG
  1. Sekam ditaburkan secara merata ke seluruh permukaan lantai dengan ketebalan 3-5 cm (ada juga yang sampai 10 cm).
  2. Tempat pakan, tempat minum, chick guard, lampu, dan pemanas harus sudah terpasang paling tidak 2 hari sebelum DOC datang.
  3. Jika menggunakan tempat minum/gallon yang berukuran besar harus diberi kerikil bersih agar DOC tidak masuk ke air.
  4. Tinggi chick guard yang disarankan adalah 40-50 cm. Chick guard dapat terbuat dari seng, papan kayu, atau bambu (berbentuk jeruji atau anyaman).
  5. Pemanas diletakkan di tengah chick guard dengan ketinggian 125 cm. Harus diperhatikan arah panas dan temperatur.
  6. Pemakaian koran disarankan hanya 1 lapis di atas litter (sekam) dan hanya dipakai pada hari pertama saja. Ada juga pendapat lain yang menyebutkan sebaiknya terdapat 3 lapis Koran dan setiap hari diambil 1 lapis Koran sampai hari ke-3.
  7. Intensitas cahaya minimal 20 lux, kurang lebih setara dengan 10 watt SL/TL atau 60 watt lampu pijar per chick guard pada ketinggian 170 cm.
  8. Harus disediakan celupan kaki dan hand sprayer (semprotan tangan) berisi larutan desinfektan untuk petugas kandang dan tamu yang keluar masuk lokasi kandang.
  9. Setelah semua persiapan selesai, dilakukan penyemprotan ke seluruh bagian kandang (termasuk peralatannya) dengan desinfektan yang disarankan.
 Penataan pemanas pakan minum
Gambar. Penataan pemanas, tempat pakan, dan tempat minum
Tempat pakan dan tempat minum
JenisUmurPer Buah Untuk
Feeder tray (nampan)   
Tempat pakan gantung 5 kg
Tempat pakan gantung 10 kg

Tempat pakan gantung 5 kg
Tempat pakan gantung 10 kg

Tempat minum otomatis
Tempat minum manual

Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
0 – 3 hari4 – 7 hari8 – 10 hari 
11 – 15 hari
11 – 15 hari

16 – panen
16 – panen

0 – 10 hari
0 – 10 hari

11 – panen
11 – panen
80 ekor60  ekor40  ekor 
30 – 35 ekor
35 – 40 ekor

20 – 25 ekor
30 – 35 ekor

100 – 120 ekor
60   – 80   ekor

60 – 80 ekor
30 – 35 ekor
Pemanas
Jenis Pemanas
Jumlah DOC
(Musim Panas)
Jumlah DOC
(Musim Dingin)
Diameter
Chick Guard
Pemanas gasSemawarBatubaraDrum (grajen/kayu)700 – 800600 – 700600 – 700700 – 800600 – 700500 – 600500 – 600600 – 7004 meter3.5 meter3 meter4 meter
D. CHICK-IN
  1. Pemanas dinyalakan minimal 2 jam sebelum DOC tiba (pre-heating), agar temperatur brooder sudah cukup stabil saat DOC masuk dan litter (sekam atau alas yang lain) sudah menjadi hangat. Saat DOC masuk, suhu brooder kurang lebih 33oC.
  2. Sebelum DOC dilepaskan ke brooder, diambil beberapa boks DOC sebagai sampel untuk ditimbang. DOC ditimbang bersama dengan boksnya. Setelah itu, DOC dikeluarkan dari boks. Kemudian boks ditimbang. Dari situ dapat dilihat rata-rata berat DOC.
  3. DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan, sedangkan yang lemah dapat dibantu minum dengan cara mencelupkan ujung paruh ke dalam air gula.
  4. Boks dibuka agar DOC keluar dari boks dan menyebar pada brooder.
  5. Air minum yang disarankan adalah air gula 2-3% (20-30 gram gula merah per liter air minum). Dapat juga diberi vitamin atau suplemen pada air minum. DOC dibiarkan minum air gula/vitamin/suplemen ini kurang lebih selama 2 jam.
  6. Setelah 2 jam, minum diganti dengan air biasa agar tidak menarik hewan lain seperti semut.
  7. Selanjutnya pakan diberikan sedikit demi sedikit. Pada awa-awal pemeliharaan (sampai 3 hari) frekuensi pemberian pakan bisa 5 – 6 kali sehari.
  8. Setelah DOC dilepaskan pada brooder, diamati penyebaran dan tingkah laku DOC dalam chick guard. Setelah DOC dipastikan dalam kondisi nyaman, dilakukan evaluasi crop fill (isi tembolok) sebagai berikut:
Setelah 6 jam ditebar, minimal 80% tembolok harus berisi pakan dan air.
Setelah 12 jam ditebar, 100% tembolok harus berisi pakan dan air.
  •  Apabila tembolok terlalu keras, berarti ayam kurang minum. Amati temperatur dan ketersediaan air minum.
  • Apabila tembolok terlalu encer, berarti ayam kurang makan. Amati temperatur dan ketersediaan pakan.
  • Apabila tembolok kosong! Amati situasi brooder secara menyeluruh, terutama temperatur dan pencahayaan. Apabila diperlukan chick guard bisa diketuk secara perlahan-lahan agar anak ayam aktif makan dan minum.
Penyebaran anak ayam dalam brooder
Penyebaran anak ayam di dalam brooder

Sumber:
READ MORE